Wesbite Info COVID Jatim Diretas, Muncul Gambar Hewan
- U-Report
VIVA - Aksi peretasan menyasar laman informasi COVID-19 Jawa Timur, http://infocovid.jatimprov.go.id/, pada Kamis kemarin dan belum berhasil dibetulkan oleh pengelola sampai Jumat, 6 Agustus 2021.
Saat diakses, muncul gambar hewan pada halaman utama laman tersebut dengan tulisan #Hacked by And404_ SABUNMANDI CYBER TEAM "I dont like online school" thx.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Benny Sampirwanto, mengatakan pihaknya mengetahui aksi peretasan itu pada Kamis sore sekitar pukul 15.00 WIB. Begitu mengetahui adanya peretasan itu pihaknya langsung melakukan take down. Laman sudah bisa diakses normal lagi satu jam kemudian.
Namun, berdasarkan pengamatan VIVA, laman http://infocovid.jatimprov.go.id/ belum bisa diakses hingga Jumat siang sekitar pukul 15.00 WIB. Terdapat keterangan bahwa laman tersebut tidak bisa diakses.
Menurut Benny, serangan hacker tersebut jenis deface atau hanya mengubah layar aplikasi saja, tidak sampai merusak sistem dan server. "Jadi hanya layar saja, tidak sampai masuk ke sistem dan server," katanya.
Baca juga: Situsnya Diretas, Setkab Siap Tempuh Jalur Hukum
Saat ini, pihaknya mengaku sedang memperbaiki sistem pengamanan agar laman berisi informasi seputar COVID-19 di Jatim tersebut tidak lagi dibobol oleh hacker. Tim sedang mendeteksi pelaku peretas dengan melihat lokasi titik IP yang digunakan. Benny enggan menjelaskan rencana melaporkan aksi tersebut ke penegak hukum.
Laman infocovid.jatimprov.go.id memuat data-data penting untuk publik seputar COVID-19 dan penanganannya. Apabila diretas maka yang mengalami kerugian adalah masyarakat.
Karena laman tersebut sangat penting bagi publik, maka jika ada kejadian serupa, Benny meminta dukungan masyarakat untuk langsung menghubung Dinas Kominfo Jawa Timur melalui call center 1500 117 atau melalui media sosial instagram @jatimpemprov, twitter @jatimpemptov, @kominfojatim, atau di Facebook Pemprov Jawa Timur.
Indonesia-Turki Kerja Sama untuk 'Tangkis' Serangan Hacker
Perkembangan Pesat Teknologi, Perusahaan Turki ini Sebut Blockchain Bisa 'Tangkis' Seranga
