Tes Keperawanan bagi Calon Prajurit KOWAD Dihapus, Kata HRW
- abc
HRW pertama kali melaporkan bahwa TNI melakukan tes keperawanan di tahun 2014.
"Jajaran Polda Metro Jaya yang pertama kali menghentikan hal tersebut setelah adanya perintah Kapolda di tahun 2014," kata Andreas.
"Saya masih mendengar tes ini masih dilakukan di provinsi lain, seperti di Kalimantan Barat, namun protes perlahan hilang dari kalangan polisi."
Andreas Harsono mengatakan TNI harus mengakui bahwa 'kekerasan berdasarkan gender' telah terjadi lewat tes keperawanan yang dilakukan terhadap calon prajurit perempuan.
Dia mengatakan ini bisa menjadi pelajaran bagi generasi mendatang.
"TNI akan berjasa bagi bangsa ini bila memasukkan hak perempuan dalam petunjuk pelatihan militer termasuk praktik yang tidak berdasarkan keilmuan yang pernah dilakukan."
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News.