Pusat Perbelanjaan di Kudus Akhirnya Diperbolehkan Buka

Pusat perbelanjaan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tutup selama PPKM Darurat hingga berlanjut PPKM level 4 COVID-19, Senin, 26 Juli 2021.
Sumber :
  • ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif

VIVA – Sejumlah pusat perbelanjaan nonesensial atau nonsembako di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai buka setelah ditutup sejak 3 Juni 2021 selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat hingga diperpanjang menjadi PPKM level 4.

Mal Terbesar di Indonesia Timur Bakal Didesain Lebih Ramah Lingkungan

Store Manager Ramayana Mal Kudus Moh Ali Mas'ad di Kudus, Rabu, 4 Agustus 2021, mengakui baru mulai buka hari ini (4/8) setelah akses jalan menuju Alun-alun Kudus mulai dibuka sehingga memudahkan pengunjung berkunjung ke Ramayana Kudus.

Sehari sebelumnya, ia mengaku, belum berani membuka karena penyekatan masih berlangsung, sehingga menunggu kepastian adanya pembukaan penyekatan jalan di beberapa titik yang menjadi akses menuju Ramayana Kudus.

Geliat Sepakbola Putri di Kudus, Ribuan Peserta Bersaing di MilkLife Soccer Challenge

Kalaupun ada pembukaan penyekatan pada Selasa (4/8) siang, tentunya tidak bisa buka secara mendadak karena harus mempersiapkan diri. Sedangkan jam operasionalnya juga dibatasi hingga pukul 17.00 WIB.

Dengan adanya kelonggaran itu, Ramayana Mal Kudus berencana melakukan cuci gudang sejumlah produk yang dimiliki sebagai upaya menaikkan minat pembeli. Namun, tidak ada promosi besar-besaran karena masih masa pandemi dan pengunjung juga dibatasi.

Archery Challenge 2024 Kudus Jadi Saksi Lahir Bibit Atlet Panahan Potensial

"Maksimal pengunjung yang diperbolehkan sebesar 25 persen. Promosinya pun tidak gencar seperti sebelumnya melalui spanduk maupun selebaran, melainkan cukup melalui media sosial. Dimungkinkan jumlah kunjungan tidak banyak karena pengalaman sebelumnya sehari berkisar 1.000-an orang," ujarnya.

Sedangkan saat normal tingkat kunjungan bisa mencapai 5.000 orang per hari, terutama saat akhir pekan Sabtu dan Minggu. Sedangkan nanti diprediksi berkisar 500 hingga 1.000-an pengunjung per hari.

Petugas juga disiagakan untuk memastikan para pengunjung mematuhi protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Store Manager ADA Swalayan Kudus Setyowati mengakui gerai nonsembakonya sudah dibuka kembali, namun jam operasionalnya dibatasi hingga pukul 17.00 WIB. Sedangkan gerai sembako buka lebih lama.

Pengunjungnya belum pulih seperti sebelumnya, karena informasi kelonggaran untuk pusat perbelanjaan tersebut dimungkinkan belum diketahui banyak orang, termasuk adanya pembukaan penyekatan akses jalan.Tingkat kunjungan konsumen tahun ini masih lebih rendah dibandingkan tahun 2020, karena ketatnya aturan selama masa pandemi dan pemulihannya juga belum mencapai 40-an persen dibandingkan sebelum pandemi.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Sudiharti mengakui sudah mengirimkan surat kepada semua pengelola pusat perbelanjaan, bahwa hari ini (4/8) sudah boleh buka dengan batasan pengunjung 25 persen untuk nonsembako dan jam operasionalnya mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya