Kebakaran Hutan di Gunung Api Ili Lewotolok Mulai Padam

Ilustrasi - Gunung Api Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengeluarkan material vulkanik erupsi, Minggu, 29 November 2020.
Sumber :
  • ANTARA/Aken Udjan

VIVA – Sebagian puncak Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembaga, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang hutannya terbakar akibat erupsi pada 28 Juli lalu, kini mulai padam setelah helikopter milik BNPB dikerahkan untuk mengendalikan api di sana.

Polri Lakukan Kegiatan Pemulihan Trauma ke Anak-anak Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

"Tadi pagi memang satu unit helikopter tipe KA32A11BC melakukan misi bom air di puncak Gunung Ili Lewotolok, tepatnya di lokasi hutan yang terbakar," kata Kepala UPT Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Wilayah Lembata, Linus Lawe, Selasa malam, 3 Agustus 2021.

Ia mengatakan proses pemadaman api menggunakan bom air dilakukan sejak pukul 09.00 hingga 12.00 Wita dengan menyisir ke seluruh wilayah kebakaran hutan yang masuk dalam kawan hutan lindung itu.

2 Arahan Gibran saat Tinjau Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

Walaupun kebakaran sudah dipadamkan, katanya, masih ada beberapa titik yang terpantau mengeluarkan asap sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan sumber api baru. Apalagi di angin di puncak gunung itu bertiup kencang sehingga memudahkan memicu kebakaran baru.

Karena itu, pada Rabu, helikopter akan kembali melakukan misi bom air di puncak gunung, dengan tujuan asap yang masih mengepul bisa segera kuasai.

GMKI Kritik Perubahan Status Cagar Alam Mutis Timau NTT: Berpotensi Ciptakan Konflik Sosial

Linus mengaku belum mengetahui berapa luas area hutan lindung yang terbakar akibat erupsi gunung yang membawa serta lava pijarnya pada 28 Juli dini hari waktu setempat.

Ia menilai keberadaan helikopter dari BNBP itu membantu pemda setempat dalam menghentikan menjalarnya api sampai perkebunan warga di sekitar kaki gunung.

Pada 28 Juli, terjadi kebakaran hutan yang diakibatkan pijaran lava dari Gunung Ili Lewotolok. Pemerintah daerah bersama masyarakat kesulitan memadamkan apinya karena ada larangan dari Pos Pemantau Gunung Api Ili Lewotolok bagi siapa saja aktivitas di radius tiga kilometer dari puncak gunung itu.

Pemerintah daerah akhirnya meminta bantuan BPBD provinsi untuk mendatangkan helikopter pengebom air untuk membantu pemadaman api di sana. (ant)

Penampakan Sekolah Reyot Seperti Kandang Hewan di Manggarai Timur.

Tragis, Penampakan Sekolah Reyot Seperti Kandang Hewan di Manggarai Timur

Dibangun 19 tahun silam, sekolah ini hanyalah bangunan semi permanen. Kerangka atap dan dindingnya berbahan bambu. Dari dulu sampai sekarang masih berlantai tanah.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024