Kisah Rumah Sakit UMM Layani Persalinan 40 Pasien COVID-19
- Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah
VIVA – Penyebaran virus COVID-19 tidak mengenal siapa orang tersebut. Apakah anak-anak, orang dewasa, orang tua, bahkan ibu hamil sekalipun. Tak jarang, mereka yang akan melahirkan juga terpapar virus ini.
Ini terjadi di Malang, Jawa Timur. Dalam kurun waktu satu bulan terakhir Rumah Sakit (RS) khusus COVID-19 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), sudah melayani 40 persalinan ibu hamil yang terkonfirmasi positif. Dari jumlah itu, separuhnya menjalani persalinan dengan seksio atau operasi bedah sesar.Â
"Dalam waktu satu bulan terakhir ini ibu yang bersalin ada 30 sampai 40 orang. Jadi ibu-ibu (positif COVID-19) yang melahirkan dengan seksio di rumah sakit kami memungkinkan untuk operasi," kata Kepala RS UMM khusus COVID-19, dr Djoni Djunaidi, Selasa, 3 Agustus 2021.
Tidak banyak rumah sakit yang menyediakan layanan persalinan khusus ibu yang terkonfirmasi positif COVID-19. RS UMM membuka layanan ini pada 2021 ini. Bahkan untuk mencegah sang bayi dari paparan virus ibunya yang terkonfirmasi positif, rumah sakit milik kampus UMM ini memiliki ruang bersalin sendiri.
"Kami punya ruang bersalin khusus untuk ibu yang terkonfirmasi dan bayinya. Bayinya kami tempatkan di ruangan yang lebih besar agar terbebas dari COVID-19. Kalau ibunya terkonfirmasi COVID-19 tetap di ruang isolasi. Jadi terpisah dari ibunya," ujar Djoni.Â
Djoni mengatakan, selain persalinan khusus bagi ibu terkonfirmasi positif COVID-19, RS UMM juga menyediakan layanan hemodialisa atau cuci darah bagi pasien positif COVID-19. Untuk layanan ini mereka sudah menangani 12 pasien.Â
"Untuk hemodialisis ada 12 pasien. Untuk keterisian bed isolasi sendiri saat ini kondisinya sudah penuh. Isolasi ICU itu 6 tempat tidur terisi semua dan isolasi biasa itu ada 62 pasien terisi semua," tutur Djoni.Â
Layanan ini disambut baik oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dia mengatakan tidak banyak rumah sakit yang menyediakan layanan ini. Sedangkan banyak pasien positif COVID-19 membutuhkan persalinan khusus hingga hemodialisis khusus agar tidak menular ke orang lain. Â
"Tidak banyak RS yang menyiapkan tempat persalinan bagi ibu-ibu yang mau melahirkan yang terkonfirmasi positif COVID-19. Tidak banyak RS yang menyiapkan hemodialisis bagi mereka yang terkonfirmasi COVID-19. Â RS ini memberikan layanan bagi ibu yang akan melahirkan dan terkonfirmasi positif COVID-19, termasuk seksionya. Ini bukan hal sederhana," kata Khofifah.Â