Jayawijaya Setop Pelacakan COVID-19 gara-gara Banyak Nakes Tertular

Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dr Willy Mambieuw di Wamena
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, menghentikan sementara pelacakan dan penapisan pasien COVID-19 karena sebagian tenaga medis terpapar virus itu sehingga jumlah petugas medis terbatas.

CIA Duga Kuat COVID-19 dari Kebocoran Laboratorium di Wuhan, China Bereaksi Keras

Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dr Willy Mambieuw di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Senin, 2 Agustus 2021, mengatakan ada instruksi Bupati bahwa selama penerapan PPKM, Dinas Kesehatan melakukan pelacakan dan penapisan.

"Banyak tenaga kesehatan kita terpapar COVID-19 sehingga tracing dan screening belum bisa kita lakukan. Di samping itu tenaga kami yang lain juga harus melakukan vaksinasi booster kepada masyarakat," katanya.

CIA Duga COVID-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium di China, Menurut Media AS

Sebelumnya pemerintah sudah merencanakan untuk petugas medis memeriksa warga yang berada di wilayah ramai penduduk seperti di Wamena Kota.

Rencana itu tidak berjalan lancar karena 11 tenaga medis di Puskesmas Wamena harus menjalani pemeriksaan terkait COVID-19.

Bukan COVID-19 atau HMPV, Ternyata Ada Virus Ini yang Jauh Lebih Berbahaya Bagi Manusia

"Dengan kekurangan tenaga kesehatan ini kita tidak bisa melacak untuk mengetahui penularan COVID yang terjadi dalam Kota Wamena," katanya.

Dinas Kesehatan telah membagi wilayah pelayanan dalam penanganan virus itu. Misalnya, jika ada masyarakat di pusat kota yang terkena akan ditangani petugas dari Puskesmas Wamena Kota.

"Begitu juga dengan distrik di luar kota seperti Kurulu. Kalau ada warganya yang terpapar maka itu menjadi tanggung jawab Puskesmas Kurulu," katanya. (ant)

Jubir baru Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menjalankan tugas perdana

CIA Dukung Teori COVID-19 dari Kebocoran Lab di China, Beijing Minta AS Stop Manipulasi

China meminta AS berhenti mempolitisasi dan memanipulasi isu asal-usul virus corona, berhenti mencemarkan nama baik negara lain, dan berhenti melemparkan kesalahan.

img_title
VIVA.co.id
28 Januari 2025