Jangan Berani Bikin Mahal Obat COVID, Polisi di Jateng Keliling Apotek

Polda Jateng awasi harga obat COVID-19 dan tabung oksigen di apotek
Sumber :
  • VIVA/Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Distribusi dan penjualan oksigen dan obat COVID-19 di Jawa Tengah terus mendapat pengawalan dan pengawasan ketat. Tak hanya di jalur distribusi namun hingga sampai di hilir dan penjualan langsung ke konsumen. 

Pasien Kanker Alami Nyeri Luar Biasa, Ternyata Ini Penyebabnya

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, Polda Jateng melalui Ditreskrimsus rutin menurunkan tim untuk melakukan pengecekan ketersediaan dan penyaluran tabung oksigen medis serta pengecekan obat COVID-19 baik di perusahaan besar farmasi (PBF) hingga ke apotek di wilayah Polda Jateng. 

Hasil pantauan kata Iqbal, stok liquid di 5 distributor besar di wilayah Jateng hanya 209 ton. Namun jumlah ini masih kurang karena permintaan oksigen rumah sakit yang diajukan ke distributor sebanyak 504,3 ton.

Kemenkes dorong Produksi Obat dalam Negeri agar Tak Bergantung Produk Impor

"Masih ada kekurangan stok oksigen sebesar 295,3 ton," kata Iqbal pada Sabtu 31 Juli 2021.

Sedangkan ketersediaan obat COVID-19 lanjut Iqbal di perusahaan farmasi di kawasan Industri Candi Blok V No 29 Ngaliyan Semarang kosong.

Akselerasi Ketahanan Industri Obat Nasional, Komisi IX Dorong OMAI Masuk JKN

Sementara obat jenis Azithromycin 500 miligram masih ditemukan di wilayah Pekalongan.

"Tidak semua obat-obatan COVID-19 dijual di apotek," ujar dia.

Dari keterangan manajemen apotek jelasnya, hampir keseluruhan apotek kekurangan obat-obatan penanganan COVID-19 atau stok kosong. Penjualan obat COVID-19 harus menggunakan resep dokter.

"Apabila ditemukan penyimpangan pendistribusian maupun penimbunan, Polda Jateng tidak segan-segan akan menindak tegas oknum-oknum yang memanfaatkan situasi COVID-19 di Wilayah Jawa Tengah," kata dia.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/tvOne Semarang
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya