Arwana Sahabat Rp24 Miliar Dicuri, Irfan Hakim Nangis Depan Polisi

Irfan Hakim saat konpres di Polres Bogor.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Artis sekaligus pencinta satwa Irfan Hakim menangis tersedu-sedu di hadapan Kapolres Bogor AKBP Harun saat mengetahui sahabatnya pemilik penangkaran Arwana Super Red di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat kehilangan koleksinya. Air mata Irfan pun pecah saat mengetahui sang pencuri arwana tak lain adalah orang yang dia kenal.

Viral Speedometer Truk Digondol Maling di Rest Area Cibubur, Padahal Cuma Ditinggal 5 Menit

“Beliau adalah pencinta hewan, beliau pelestari arwana. Arwana adalah salah satu kebanggaan Indonesia, tahun 70an kita masih konsumsi arwana, tapi tahun 70an beliau sudah membudidayakannya,” kata Irfan Hakim kepada awak media di depan Kapolres Bogor AKBP Harun, Selasa 27 Juli 2021. 

“Beliau budidaya ini bisa menjadi aset bangsa. Berpuluh puluh tahun sudah 30 tahun lebih sampai sekarang beliau melestarikan ikan ini didampingi oleh orang orang kepercayaannya. Sayang sekali salah satu orang kepercayaannya menghianati beliau. Saya emosi, karena saya tahu apa yang dilakukan oleh sahabat saya beliau betapa cinta terhadap arwana,” imbuh Irfan.

Detik-detik Wanita di Cilincing Terseret saat Pertahankan Motornya yang Dicuri Maling

Irfan menuturkan, sahabatnya Key merupakan orang yang telaten dalam merawat arwana. Namun lantaran terkena musibah pada 2020, sahabatnya itu tidak bisa datang ke lokasi penangkaran. Setelah itu sahabatnya pun harus dirawat karena terpapar COVID-19.

“2020 beliau diserang anjing penjaga di area penangkaran arwana dan harus dirawat dan setelah itu terkena Covid sehingga beliau harus dirawat di rumah sakit, sepulang dari rumah sakit pun beliau tidak bisa melakukan aktivitas maksimal sehingga berbulan bulan tidak pernah datang ke penangkaran, yang biasannya rutin dilakukan,” ungkap Irfan.

Komplotan Spesialis Curanmor Itu Akhirnya Ditangkap, Diburu Sampai ke Cianjur

Menurut pengakuan pelaku, kata Irfan, sudah melakukan pencurian sejak tahun 2019. Pelaku mengambil ya secara sembunyi-sembunyi dengan jumlah sedikit. 

“Dikit demi sedikit sehingga tidak terlihat. Saya juga saksi karena saya ikut panen memberi makan itu langsung bermunculan ikan super red arwana yang ada di empang. Beliau kaget kita memberi makan hanya satu dua bermunculan, akhirnya dicari tahu, biasanya satu kolam 20 ekor lebih hanya tersisa 2 ekor, 4 ekor,” tutur Irfan.

Kepada Irfan, sahabatnya Key mengaku sangat merasa sakit hati sebab pelaku merupakan orang kepercayaannya. Sehingga melaporkan kejadian ini kepada kepolisian agar menjadi pelajaran bagi pelaku. 

“Saking sakit hatinya beliau tidak bisa apa-apa lagi hanya bisa curhat kepada saya, sakit hati karena yang melakukan orang kepercayaannya jadi kenapa baru diketahui sekarang karena sudah lama tidak dikunjungi,” ucap Irfan.

Irfan mengaku emosinya tak terbendung dan kesal saat bertemu pelaku di Polres Bogor. Kekesalannya memuncak ketika mengetahui pelaku adalah orang yang ia kenal sebagai orang kepercayaan Key di penangkaran arwana. 

“Saya sebetulnya gemas sekali, marah sekali emosi sekali karena jujur dengan tersangka saya kenal, dengan tersangka sering ngobrol juga, suka berinteraksi ketika panen bercanda, bagaimana perawatan ikan arwana. Tetapi ketika tahu pelakunya siapa, kalau tidak ketemu di situ waduh pak saya kesal sekali,” ucap Irfan.

Terima kasih kepada AKBP Harun Kapolres Bogor, Sekali lagi terima kasih kepada Pak Harun yang sudah melakukan tindakan yang sangat tegas karena ini mudah-mudahan menjadi efek jera kepada semua orang.

Di depan Irfan, polisi mengungkap seberapa banyak kerugian korban Key atas pencurian ini yakni sekitar 400 ekor dengan nominal yang sangat fantastis yakni sekitar Rp24 Miliar. Namun harga itu tak membuat Irfan kaget. 
Sebaliknya, menurut Irfan harga yang di jual pelaku jauh dari pasaran dan arwana bagi sahabatnya adalah sesuatu yang tidak ternilai.

“Kalau tadi bertanya harga-harga, sekali lagi sebetulnya sahabat KE ini tidak pernah menjual di dalam negeri, dia adalah aset bangsa, beliau kebanggaan, karena beliau mengenalkan arwana ke negara-negara luar. Kalau diceritakan teman-teman dari Jepang datang ke sini hanya untuk melihat arwana koleksi dari bapak KE,” cetus Irfan.

Dalam dunia penghobi arwana di Indonesia, ungkap Irfan, sahabatnya tidak menjualnya melainkan dihibahkan. 

“Beliau hanya hibahkan kepada orang orang yang beliau percaya, alhamdulillah salah satunya saya, kalau ditanya harganya berapa, saya jawab tidak ternilai, kerugiannya berapa tidak ternilai, karena ini sudah menghianati beliau, dan menurut saya pribadi menghianati bangsa krena negara-negara lain sangat iri dengan adanya arwana super red di Indonesia tapi ini untuk kepentingan pribadi dijual seenaknya dengan harga yang sangat di bawah. Tadi dijelaskan berapa miliar, itu bisa lebih dari itu sebetulnya seperti itu,” ungkap Irfan dengan nada kesal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya