Telemedisin untuk Warga Isolasi Mandiri Segera Diterapkan di Surabaya
- The Conversation
VIVA – Layanan telemedisin (telemedicine) dari Kementerian Kesehatan untuk membantu penanganan para warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) karena terpapar COVID-19 siap diterapkan di Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Kami meminta metodenya disederhanakan, sehingga warga isoman dapat mengakses layanan telemedisin. Apalagi sebagian besar yang isoman itu ada di kampung-kampung," kata Wakil Wali Kota Surabaya Armuji saat pimpin rapat koordinasi daring penanganan COVID-19 di Surabaya, Selasa, 27 Juli 2021.
Layanan telemedisin yang diberikan berupa konsultasi dengan dokter, bantuan ambulans, kunjungan ke rumah oleh tim medis, layanan pengantaran obat gratis ke lokasi pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di rumah.
Menurut Armuji, Kemenkes memperluas jangkauan penggunaan layanan telemedisin di lingkungan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Namun, katanya, penggunaannya baru menjangkau skala perkotaan.
Layanan telemedisin sebelumnya diujicobakan di DKI Jakarta kemudian diperluas sehingga mencakup wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Selain Jabodetabek, kini penggunaan layanan telemedisin ini diperluas lagi di Karawang, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Yogyakarta, Kota Surabaya, Kota Malang, dan Kota Denpasar.
Ada 11 platform telemedisin di Indonesia yang bekerja sama dengan Kemenkes antara lain Halodoc, YesDok, Alodokter, Klik Dokter, SehatQ, Good Doctor, Klinikgo, Link Sehat, Milvik, Prosehat, dan Getwell.
Rapat koordinasi daring penanganan COVID-19 itu dipimpin Wawali Armuji dengan dihadiri pihak Kementrian Kesehatan, Asosiasi Telemedicine Indonesia, Dekan Fakultas Kedokteran se-Surabaya dan Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya.
Saat memimpin rakor itu, Armuji sempat meminta penjelasan terkait dengan mekanisme dan tata cara mengakses obat-obatan yang disediakan oleh Kemenkes melalui platform telemedisin.
"Warga kami cukup banyak yang isolasi mandiri sehingga pelayanan kesehatan terhadap warga harus dioptimalkan salah satunya dengan mengirimkan obat-obatan," ujarnya.
Saat ini, menurutnya, Pemkot Surabaya sedang mempersiapkan rumah sehat yang tersebar di 154 kelurahan dengan menggunakan gedung-gedung sekolah dasar dan aset pemerintah. Ia berharap rumah sehat itu dapat disinergikan dengan program Kemenkes.
"Jadi Pemkot menyiapkan rumah sehat dan Kemenkes bisa membantu pasokan obat-obat maupun layanan konsultasi melalui platform telemedisin," katanya.
Perwakilan dari Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes Imran Pambudi menyampaikan untuk mengakses fasilitas telemedisin dan paket obat-obatan harus melaporkan hasil tes usap/PCR atau tes cepat antigen ke Database Kemenkes dengan Sistem New All Record (NAR). (ant)