Polisi Cokok Pelaku Corat-coret Baliho Puan di Surabaya

Baliho Puan Maharani bertebaran di wilayah Jawa Timur.
Sumber :
  • VIVAnews/Nur Faishal (Surabaya)

VIVA – Satu pelaku diduga pencorat-coret baliho petinggi PDI Perjuangan Puan Maharani dengan kata-kata tak pantas yang terpasang di Kota Surabaya, Jawa Timur, ditangkap polisi. Pelaku kini masih dalam pemeriksaan kepolisian.

Megawati Tengarai Upaya ‘Mengawut-awut’ PDIP Jelang Kongres, Perintahkan Satgas Siaga Satu

"(Satu pelaku) Sudah diamankan semalam," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Gatot Repli Handoko dikonfirmasi VIVA pada Senin malam, 26 Juli 2021.

Gatot mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku hanya mencorat-coret baliho Puan yang ada di Kota Surabaya, tidak di daerah lain di Jatim. Polisi masih melakukan pendalaman. 

Puan Sebut Kenaikan PPN 12 Persen Amanat UU Tapi Harus Cermat

"Tidak (baliho yang dicoret) di Blitar," ujar Gatot.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah baliho bergambar politikus PDI Perjuangan dan Ketua DPR RI Puan Maharani dicoreti orang tak dikenal dengan kata-kata tak pantas di sejumlah daerah di Jawa Timur. 

Kala Prabowo Merasa Nyaman Ada Puan di HUT ke-60 Golkar

Menyikapi itu, Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi memerintahkan DPC-DPC melaporkan aksi vandalisme itu ke kepolisian agar diusut.

Ada beberapa baliho Puan yang dicoret dengan cat warna hitam dengan tulisan bernada tak pantas. Di antaranya baliho di halaman kantor DPC PDIP Blitar di Jalan Raya Sambong Kanigoro, Kabupaten Blitar. 

Di sana, baliho Puan dicoret orang tak dikenal dengan kalimat ‘Open BO’. Selain itu, beberapa baliho Puan di Surabaya juga dicoret dengan tulisan ‘Koruptor’.

“Kami sangat menyesalkan aksi vandalisme terhadap baliho-baliho Ibu Puan Maharani. Apalagi baliho-baliho itu berisi pesan positif kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, mengajak vaksinasi, di tengah pandemi COVID-19,” kata Kusnadi dalam keterangan tertulisnya, Senin, 26 Juli 2021.

Ketua DPRD Jatim itu menduga, ada pihak yang tidak senang dengan berbagai kerja-kerja kerakyatan partainya dalam mengajak masyarakat optimistis menghadapi pandemi. 

“Karena mereka tidak berani menyerang aksi bagi sembako, operasional ambulans gratis, fasilitasi vaksinasi, dan sebagainya, akhirnya mereka menyasar baliho kader partai yang mengampanyekan protokol kesehatan dan mengajak vaksinasi,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya