Profil Bima Arya, Wali Kota Bogor yang Sempat Dikabarkan Meninggal
VIVA – Kanal YouTube bernama Kabar NKRI sempat menjadi sorotan karena mengunggah video dengan thumbnail yang menunjukkan kondisi Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.
Dalam thumbnail tersebut tertulis Anies Baswedan menjenguk Bima Arya dan keluarga disebutkan histeris. Di video tersebut juga terlihat seseorang yang telah berbalut kain kafan.
Padahal, isi video tersebut berbeda dengan thumbnail yang ada di video. Alih-alih membahas kondisi kesehatan Bima Arya, video tersebut rupanya membahas permasalahan hukum antara Bima Arya dengan Habib Rizieq Shihab terkait kasus Swab Test di Rumah Sakit UMMI Bogor. Jadi, kabar Bima Arya meninggal dunia adalah kabar hoax alias tidak benar.
Siapakah sosok Wali Kota Bogor itu? Bima Arya merupakan seorang politisi Indonesia yang lahir di Bogor, Jawa Barat pada 17 Desember 1972. Ia menjabat sebagai Wali Kota Bogor periode kedua sejak 20 April 2019 lalu.
Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Wali Kota Bogor periode pertama, yakni 7 April 2014 sampai 7 April 2019 menggantikan pendahulunya, Ade Sarip Hidayat.
Putra pertama dari tiga bersaudara ini merupakan anak dari seorang perwira polisi Toni Sugiarto. Ia menempuh pendidikan di SMAN 1 Bogor dan mendapatkan gelar sarjana di Universitas Parahyangan jurusan Hubungan Internasional.
Bima Arya kemudian melanjutkan studi S2 di jurusan Studi Pembangunan di Monash University, Melbourne, Australia dan S3 di jurusan Ilmu Politik di Australian National University di Canberra, Australia.
Sebelum masuk ke dunia politik, Bima Arya merupakan seorang dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Parahyangan dan dosen di Universitas Paramadina.
Sebelum menjabat sebagai Wali Kota Bogor, ia merupakan seorang Komisaris Charta Politika Indonesia. Adapun Bima Arya juga aktif terlibat dalam berbagai organisasi dan kepemimpinan.
Sejumlah jabatan terakhirnya di organisasi adalah sebagai Ketua Umum Paguyuban Bogor (2011-2016), Ketua Umum Matara (2013-2018), dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (2015-2020).
Selain aktif di organisasi, ia rupanya juga pernah menerbitkan empat buku karyanya yang berjudul Anti Partai (2010), Titik Balik Bima Arya (2013), Bima Arya #AbdiBogor (2018), dan Positif! (2020).