Panglima TNI: Pelajaran Berharga usai Lebaran Kasus COVID-19 Melonjak

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berdialog secara virtual dengan pasien COVID-19 yang dikarantina di tempat isolasi terpusat di RSUD Al Ihsan, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 24 Juli 2021.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau pelaksanaan isolasi terpusat sembari memberikan semangat kepada pasien COVID-19 yang menjalani isolasi di RSUD Al Ihsan dan Wisma Atlet Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 24 Juli 2021.

Panglima TNI Sebut Sudah Petakan Ada 4 Provinsi Rawan di Pilkada 2024, di Mana Saja

Panglima mengawali kunjungan di tempat isolasi terpusat di RSUD Al-Ihsan dan disambut oleh Bupati Kabupaten Bandung Dadang Supriatna dan Direktur RSUD Al-Ihsan dr Dewi Basmallah.

Panglima menyempatkan menyapa pasien isoter RSUD Al Ihsan Bandung, dan memberikan dukungan semangat agar cepat pulih. Para pasien isolasi terpusat terdiri atas dokter dan masyarakat umum.

17 Jenderal TNI Naik Pangkat Satu Tingkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Dokter Tia, seorang dokter yang jadi pasien isoter RSUD Al Ihsan Bandung, mendapat kesempatan berdialog secara virtual dengan Panglima TNI.

"Semoga pengalaman bu dokter dapat menambah semangat bagi pasien lainnya supaya kuat menghadapi cobaan seperti yang Ibu dokter sudah hadapi," kata Hadi.

Kolaborasi Menteri Kehutanan dengan TNI: Panglima Kerahkan Pasukan Jaga Kawasan Hutan

Kepada pasien isolasi terpusat, Panglima menyampaikan bahwa kunjungan kerjanya di Jawa Barat adalah untuk meninjau secara langsung pelaksanaan isolasi terpusat di dua lokasi di Bandung dan memberikan semangat kepada dokter dan para pasien lainnya yang sedang menjalani isolasi terpusat.

Hadi menjelaskan, pemerintah sudah membuat kebijakan untuk membangun beberapa lokasi isolasi terpusat dan dilengkapi alat kesehatan. Nanti akan dikerahkan tenaga kesehatan dari TNI dan Polri di tempat isolasi terpusat dan akan melaksanakan pelacakan (tracing) secara digital dan faktual di setiap kecamatan yang diberi nama Silacak.

"Mudah-mudahan dengan aplikasi Silacak ini kegiatan tracing kita bisa tinggi, sehingga positive rate-nya bisa turun, saat ini masih 20 sampai 25 persen dan harapan kita bisa di angka 5 persen," katanya.

Usai meninjau tempat isolasi terpusat RSUD Al Ihsan, Hadi ke lokasi isolasi terpusat kedua di Wisma Atlet Jalak Harupat. Di sana, dia berbicara kepada media bahwa kini kasus aktif di Indonesia masih cukup tinggi, dan karena itu, seluruh komponen harus bekerja bersama-sama secara serius untuk menangani pandemi COVID-19.

"Ada pelajaran yang berharga ketika lebaran tahun ini yaitu dua minggu setelah lebaran kasus aktif melonjak," ujarnya.

TNI dan Polri bersama pemerintah melakukan upaya-upaya yang dapat menekan kasus aktif COVID-19, di antaranya pelacakan orang-orang yang pernah berkontak dengan orang yang terjangkit COVID-19, vaksinasi, dan pembagian obat.

Panglima TNI menyebutkan, TNI dan Polri diberi tugas untuk menyiapkan isolasi terpusat di beberapa lokasi, salah satunya di wilayah Jawa Barat. Isolasi terpusat bagi pasien positif COVID-19 tanpa gejala atau gejala ringan agar lebih fokus dalam penyembuhan dan menghindari berinteraksi dengan orang lain.

Panglima menambahkan, keberadaan isolasi terpusat di setiap wilayah dapat membantu pasien COVID-19 menjalani perawat hingga kembali pulih.

"Dengan adanya lokasi isoter di setiap wilayah dapat membantu pasien COVID-19. Nantinya TNI-Polri akan membantu pelaksanaan vaksinasi dan tracing secara terus menerus dan masif, sehingga kita bisa menekan angka kasus positif ke tingkat paling rendah," ujarnya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya