Keluarga Korban COVID-19 Ribut di RSUD Ambarawa, Nakes Terluka

Keributan antara keluarga korban COVID-19 dengan satpam dan nakes.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

VIVA - Terjadi keributan di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang pada hari Jumat, 23 Juli 2021, kemarin. Keluarga korban COVID-19 terlibat keributan dengan satpam dan nakes di rumah sakit tersebut.

Wamen P2MI Sebut Peluang Besar Nakes Indonesia Bekerja di Jepang dan Jerman

Sebuah unggahan video akun twitter @infoungaran menggambarkan kejadian tersebut. Kemudian, informasi liar yang beredar setelah itu di berbagai medsos, saat keributan keluarga korban COVID-19 menusuk salah seorang nakes.

Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Iqbal Alqudusy, mengklarifikasi informasi yang bisa menimbulkan keresahan tersebut. Ia membenarkan memang terjadi keributan bahkan adu badan.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Namun tidak ada kejadian penusukan terhadap nakes. Yang terjadi adalah keributan akibat kesalahpahaman antara keluarga korban COVID-19 dengan satpam dan nakes di RSUD Ambarawa.

"Kejadiannya, kesalahpahaman hingga terjadi keributan antara keluarga korban COVID dengan satpam dan nakes saja, tidak ada penusukan terhadap nakes oleh keluarga korban," kata Iqbal di Mapolda Jateng, Sabtu, 24 Juli 2021.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Baca juga: Mau Isolasi Mandiri, Pasien COVID-19 Malah Dipukuli Warga

Ia menjelaskan peristiwa keributan tersebut terjadi di RSUD Gunawan Mangunkusumo Ambarawa, pada hari Jumat kemarin, 23 Juli 2021. Kejadian berlangsung di depan ruangan Anyelir sekitar pukul 14.30 WIB.

Dari hasil klarifikasi kedua belah pihak, lanjutnya, NH yang juga kakak kandung sekaligus saksi ini, mengungkapkan kepada kepolisian, bahwa salah satu keluarga korban dirawat dan dinyatakan meninggal dunia oleh rumah sakit. Kemudian keluarga korban ingin mengetahui kondisi jenazah dan meminta tolong difotokan, namun ditolak oleh security.

Tidak lama kemudian, datang perawat yang memakai APD dan bersedia membantu untuk memfotokan, sambil memberikan edukasi terkait protokol dalam pemulasaran jenazah dan penyebab kematian.

"Mendapat penjelasan dari perawat tersebut, keluarga menerima dan mengikhlaskan kepergian korban dalam keadaan terpapar COVID-19," katanya.

Namun selang beberapa waktu datang salah satu keluarga bernama NA dan berdebat dengan salah satu security tentang masalah minta foto dan mengatakan kepada security tersebut.

"Fotokno, piro-piro tak bayar (fotokan, berapa-berapa saya bayar)," kata NA dengan nada emosi.

Petugas security, lanjut Iqbal, tersinggung dengan perkataan NA. Kemudian terjadi cekcok dan adu badan.

NA yang memegang gunting, menusukkan ke meja. Para security dan perawat berhasil merebut gunting tersebut.

"Gunting patah dan melukai tangan NA dan perawat yang mencoba mengambil gunting tersebut," katanya.

Petugas Polres Semarang langsung mendatangi TKP dan mengamankan pelaku, serta meminta keterangan dari pelaku dan saksi saksi di lokasi kejadian.

Hingga saat ini rumah sakit belum melaporkan secara resmi. Namun, rumah sakit meminta bantuan agar difasilitasi untuk dipertemukan dengan keluarga untuk diberikan edukasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya