Legislator PKS Makassar Kecam Penutupan Rumah Tahfidz Quran

Lokasi rumah Tahfidzul Qur'an yang ditutup oknum legislator di Kota Makassar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Irfan (Makassar)

VIVA - Salah seorang anggota DPRD Makassar, Azwar, mengecam tindakan penutupan pintu rumah penghafal atau tahfidz Alquran di Jalan Ance Dg Ngoyo, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.

Ade Armando Sebut Menghafal Alquran Tak Lagi Diperlukan di Zaman Digital

Legislator PKS itu menyayangkan sebab terjadi di Kota Makassar yang juga dikenal dengan sebutan Serambi Madinah.

"Kami tentunya mengutuk tindakan penutupan terhadap akses keluar masuk para calon penghafal Alquran itu," kata Azwar kepada VIVA, Sabtu, 24 Juli 2021.

Terpopuler: Pengemudi Terbang Tewaskan Jukir, Pria Bakal Alquran Ditembak Mati

Oleh karena itu, dia meminta kepada Pemerintah Kota Makassar agar segera merobohkan tembok penghalang yang menutup pintu belakang rumah tahfidz Quran itu.

"Kami meminta pemerintah kota segera merobohkannya," ujar Azwar.

Cerita Petugas Damkar soal Musala dan Alquran Tak Terbakar di Glodok Plaza

Baca juga: Terganggu Suara Ngaji, Oknum Legislator Tutup Pintu Rumah Tahfidz

Pelaku penutupan merupakan oknum legislator di Kabupaten Pangkep berinsial A.

Menurut Bhabinkamtibmas Kelurahan Masale, Bripka Muh Rais, penutupan akses masuk pintu belakang disebabkan A merasa sangat terganggu mendengar suara anak-anak saat sedang mengaji tersebut.

"Kata para warga jika legislator ini ada di Kota Makassar, sangat terganggu dengan anak-anak mengaji, ketika selesai mengaji anak-anak ini juga bermain di lokasi itu. Karena itu adalah fasilitas umum," kata Bripka Muh Rais kepada wartawan, Jumat, 23 Juli 2021.

Tak hanya itu, Rais menyebutkan legislator itu juga sempat mengancam anak penghafal Alquran menggunakan senjata tajam.

“Dari laporan, mereka juga sempat diancam parang. Bahkan pintu bagian belakang itu juga dirusak oleh oknum legislator ini," katanya.

Pagar tembok yang menutupi pintu belakang rumah Tahfids Alquran tersebut setinggi 4 meter. Pengerjaan pagar itu sudah dilakukan selama tiga hari.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Ukhuwah dan Dakwah, Cholil Nafis

Ade Armando Sebut Menghafal Alquran Tak Relevan Lagi, Begini Respons KH Cholil Nafis

Ade Armando berpendapat menghafal Alquran tidak lagi relevan di era digital, namun KH Cholil Nafis menegaskan pentingnya hafalan dalam Islam sebagai perintah Nabi.

img_title
VIVA.co.id
4 Februari 2025