Makam Sunan Ampel Sepi Peziarah, Warga Kibarkan Bendera Putih
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Warga di kawasan wisata religi makam Sunan Ampel di Kota Surabaya, Jawa Timur, mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah atas keadaan yang mereka alami dampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Warga mengaku kegiatan ekonomi mereka lumpuh karena tidak ada peziarah gara-gara kompleks makam Sunan Ampel ditutup.
Video warga Ampel melakukan aksi mengibarkan bendera putih juga beredar di jejaring WhatsApp hingga Kamis, 22 Juli 2021. Dalam rekaman video terlihat seorang pria menyusuri jalan kecil yang kanan-kirinya berderet toko-toko yang semuanya tutup. “Ini di Jalan Sasak,” kata suara dalam video.
Pria itu juga menunjukkan beberapa bendera putih yang terpasang di tiang-tiang kabel jaringan telepon. “Kami warga dari masyarakat Ampel mengatakan kami sudah menyerah, dengan ini kami mengangkat bendera putih,” ujarnya.
Si perekam video menyebutkan bahwa bendera putih dipasang warga dan pedagang di Jalan Sasak, Ampel, dan Semampir. Dalam kondisi normal, jalan-jalan yang disebutkan perekam merupakan lokasi yang ramai dilalui lalu-lalang orang-orang yang hendak berziarah ke makam Sunan Ampel.
Di kawasan itu pedagang membuka lapak dagangan, baik di toko-toko permanen yang ada di kiri-kanan jalan, maupun di lapak-lapak semi permanen. Para pedagang kebanyakan adalah warga setempat yang kebanyakan keturunan Arab, sebagian lainnya adalah pendatang yang sudah bermukim di Surabaya bagian utara.
Perekam video mengatakan bahwa kebijakan PPKM hanya memikirkan tentang kesehatan, tapi tidak mempertimbangkan permasalahan baru akibat aturan itu, yakni krisis finansial. “Kami tidak akan dapat bertahan kalau simpanan masyarakat terus tergerus akibat inflasi,” ujarnya.
Salah satu karyawan toko setempat bernama Yasmin, kepada wartawan. mengatakan, bendera putih itu telah terpasang di tiang dan rumah-rumah warga sejak Rabu, 21 Juli. Ia mengaku tak tahu siapa yang memasang bendera putih itu.
Ia mengamini kegiatan bisnis di kawasan Ampel sepi sejak PPKM Darurat diterapkan. “Memang mewakili kami sebagai pedagang. Omzet saya ini turun 50 persen,” ujar Yasmin.