Penjelasan MUI Soal Muazin yang Diunggah Jokowi di Medsos
- Dokumen BNPB
VIVA – Majelis Ulama Indonesia atau MUI memberikan penjelasan terkait kata muazin yang dituliskan dilaman media sosial Presiden Jokowi dalam pelaksanaan salat Idul Adha 1442 Hijriah.
Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh mengatakan, bahwa muazin itu dari bahasa arab, isim fail dari fiil adzdzana yuadzdzinu. Artinya orang yang menyeru.
Maka, dalam konteks ibadah, muazin dipahami orang yang menyeru dan mengajak untuk melakukan ibadah.
Baca Juga: Cuma WNA dengan Syarat Ini yang Boleh Masuk RI Saat PPKM Darurat
"Jadi dalam konteks ibadah salat id, muazin yang disebutkan itu orang yang menyeru untuk mengajak melakukan salat id. Jadi, nggak masalah dari sisi agama, itu soal sebutan," ujar Asrorun kepada VIVA, Kamis, 22 Juli 2021.
Kata dia, orang yang azan dalam tradisi di Indonesia biasa juga disebut sebagai Bilal. Padahal, Bilal itu adalah nama orang yang biasa melakukan seruan. Dan itu tidak jadi masalah.
"Kalau orang mau usil, itu juga bisa jadi obyek bullying. Tapi penamaan itu kan yang paling penting adalah maksudnya bisa dipahami. Itu tidak terkait dengan pokok ajaran agama, jadi tidak patut diributkan," katanya.
Dengan demikian, Asrorun mengimbau agar jangan menghabiskan energi untuk hal remeh temeh, tidak subtansial itu tidak perlu ditanggapi serius.
"Energi kita perlu dicurahkan untuk hal-hal besar dan strategis, khususnya langkah dan kntribusi dalam penanggulangan COVID-19," katanya.
Sebelumnya, postingan Presiden Jokowi terkait muazin dalam pelaksanaan salat Idul Adha 1442 Hijriah menuai kritik dari masyarakat atau para netizen.
"Salat Idul Adha pagi ini di halaman Istana Bogor dengan jamaah terbatas. Bertindak sebagai muazin, imam, dan khatib adalah anggota Paspampres," ujar Presiden Jokowi dalam akun Twitternya, @jokowi, Rabu, 21 Juli 2021.
"Kata sang khatib, “semua cobaan dapat kita lalui dengan baik bila dihadapi dengan sabar." sambungnya.
Para warganet pun turut mengomentari unggahan Jokowi soal muazin tersebut.
Diantaranya, akun Twitter @alisyarief, "hehehe ada mu'adzinnya? Padahal sholat sunnat. Dilaksanakan bagus, tidak juga, ndak dosa. Tapi okl-ah, jadi pesan negara yang ingin anda sampaikan apa dengan event ini?," tulisnya.
"Min. Sejak kapan sholat ied ada muadzin?? Muadzin kan tukang adzan, sholat ied ga pake adzan min.. Coba diedit postingannya!!," tulis akun Twitter @yippikayayi.
"Muazin utk azan kapan neh pak min?? sekalian sholat subuh ya???sekedar meluruskan biar ga bengkok terus," tulis akun Twitter @wirahada83_agus.