Gubernur Banten Blakblakan Akui Banyak Warganya Pakai Masker di Leher
- VIVAnews/Yandi Deslatama
VIVA – Gubernur Banten Wahidin Halim tak memungkiri pengumuman pemerintah pusat bahwa Banten merupakan salah satu provinsi yang tingkat ketaatan warganya terhadap protokol kesehatan pencegahan COVID-19 cukup rendah.
Wahidin blakblakan mengakui, memang masih cukup banyak warganya yang abai protokol kesehatan, terutama dalam hal mengenakan masker yang tergolong sembrono. "Iya, betul (tidak patuh prokes), malah terkadang pakainya [masker] di leher. Enggak biasa, kali," katanya melalui pesan singkat, Rabu, 21 Juli 2021.
Mantan Wali Kota Tangerang itu berjanji akan terus menyosialisasikan penggunaan masker dan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Aparat pemerintah akan membagi-bagikan masker kepada masyarakat, terutama kepada warga yang kurang mampu.
Penilaian tentang rendahnya ketaatan warga Banten dalam penerapan protokol kesehatan mula-mula diungkapkan Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiki Adisasmito, melansir hasil evaluasi oleh pemerintah pusat selama masa PPKM Darurat.
Menurut Wiku, sesuai hasil evaluasi itu, sebanyak 26 persen desa atau kelurahan di Indonesia yang tidak patuh terhadap penerapan prokes selama PPKM Darurat.
Dalam hal tingkat kepatuhan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 pada tingkat daerah, Banten dan DKI Jakarta menjadi provinsi dianggap yang paling abai.
"Desa atau kelurahan yang tidak patuh memakai masker, paling banyak di Banten sebanyak 28,57 persen. Sedangkan desa atau kelurahan yang tidak patuh menjaga jarak, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kelurahan paling banyak, yaitu 48,26 persen, atau hampir setengah kelurahan di DKI," kata Wiku dalam rekaman video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 20 Juli 2021.