Bantu Percepat Herd Immunity, Nasdem Vaksinasi 30 Ribu Warga Jabar
- VIVA/Dede Idrus
VIVA – Partai Nasional Demokrat (Nasdem) mengakselarasi vaksinasi COVID-19 untuk 30 ribu warga Jawa Barat demi mempercepat herd immunity atau kekebalan kelompok seiring makin meningkatnya kasus penularan virus corona.
Kegiatan vaksinasi untuk 30 ribu warga Jawa Barat itu diselenggarakan di 11 daerah, salah satunya Kota Bandung. Masing-masing DPD diproyeksikan menjadi sentra vaksinasi untuk memudahkan masyarakat mengakses kegiatan vaksinasi itu. Distribusi vaksin hasil kerja sama antara Nasdem dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Kerja bersama dan kolaborasi adalah salah satu kunci keberhasilan kita untuk dapat melakukan akselerasi percepatan vaksinasi COVID-19 di masyarakat," kata Ketua Partai Nasdem Jawa Barat Saan Mustopa dalam keterangan persnya, Selasa, 20 Juli 2021.
Sentra vaksin itu diprioritaskan untuk mengakomodasi warga yang berusia lebih dari 18 tahun dan telah mendaftar melalui tautan formulir digital yang telah disebar ke masyarakat sebelumnya serta para calon penerima vaksin menerima undangan dan jadwal vaksin dari penyelenggara melalui pesan Whatsapp.
Kegiatan vaksinasi massal itu berlangsung selama sebulan di 11 daerah Jawa Barat. Penyuntikan tahap satu dilaksanakan di Posko Siaga COVID-19 Nasdem di kantor DPW Partai Nasdem, Jalan Cipaganti, Kota Bandung, pada 22 Juli hingga 25 Juli, dengan target sasaran 1.000 peserta.
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Nasdem, Muhammad Farhan, menjelaskan bahwa partainya di Jawa Barat menjadi satu-satunya partai yang menggelar vaksinasi massal.
"Semua ini berkat kolaborasi seluruh pengurus DPD Nasdem se-Jabar dan DPW Nasdem Jabar, serta para anggota Dewan Fraksi Nasdem di tingkat kota/kabupaten, provinsi, dan di Senayan yang terlibat aktif. Apalagi ditambah masukan dari masyarakat, menjadikan event ini strategis dalam pembentukan herd immunity nasional," ujarnya.
Virus HMPV yang Merebak di China Telah Ditemukan di Indonesia, Kenali Gejala Ini
Virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang baru-baru ini menjadi sorotan usai dilaporkan merebak di China, telah ditemukan di Indonesia. Bagaimana gejalanya?
