Kartel Kremasi Jenazah COVID-19, Harga Dipatok Hingga Rp80 Juta

Suasana kremasi jenazah Covid-19 di Krematorium Cilincing.
Sumber :
  • Dok. Krematorium Cilincing.

VIVA – Praktik kartel pembakaran jenazah pasien COVID-19 diduga terjadi di wilayah Jakarta. Biaya kremasi jenazah pasien virus corona asal Wuhan, China tersebut bahkan ada yang mematok harga hingga Rp80 juta. 

Bukan COVID-19 atau HMPV, Ternyata Ada Virus Ini yang Jauh Lebih Berbahaya Bagi Manusia

Pembina Yayasan Krematorium Cilincing, Jusuf Hamka, dalam sebuah video yang beredar, menyatakan keprihatinannya atas praktik kartel tersebut. Dia menyebut tindakan itu sangat tidak beradab dan menyedihkan.

"Saya mendapat kabar bahwa telah terjadi kartel dalam pembakaran jenazah korban COVID. Jelas kremasi yang dikartelkan sangat-sangat tidak beradab dan ini menyedihkan," kata dia dikutip dari keterangan video, Selasa, 20 Juli 2021.

Demi Deddy Corbuzier, Azka Lakukan Berbagai Cara Biar Kena COVID-19

Untuk itu, Hamka telah memerintahkan yayasan yang berada di bawah pengawasannya supaya menetapkan harga kremasi hanya sebesar Rp7 juta.

"Dengan biaya hanya Rp7 jutaan karena kartel-kartel sudah tidak manusiawi, sudah memeras saudara-saudara kita sampai dengan harga Rp80 juta dan kita lawan kartel ini bersama," tegas Hamka.

Lonjakan Kasus HMPV di Tiongkok Bawa Kenangan Kelam tentang Pandemi COVID-19

Dia pun meminta kepada umat Kristen atau Buddha yang ingin mengkremasikan jenazah pasien COVID-19 tidak perlu khawatir. Sebab, dia akan membantu proses kremasi tersebut.

"Bersama kita bisa, jangan khawatir saudara-saudaraku umat Kristiani, umat Buddha, saya selalu ada bersama kalian dan saya akan bantu kalian," kata dia.

Bagi yang tidak memiliki biaya sesuai dengan ketentuan, Hamka juga menyatakan akan memberikan layanan kremasi gratis. Asalkan, adanya surat keterangan tidak mampu dari pihak kelurahan atau kecamatan.

"Bahwa bagi yang tidak mampu bawa surat keterangan lurah dan camat, saya akan mintakan supaya dibebaskan dari biaya alias grstis," ungkapnya.

VIVA Militer: Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA)

CIA Duga COVID-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium di China, Menurut Media AS

Badan Intelijen Pusat (CIA) AS kini mendukung teori bahwa pandemi COVID-19 mungkin berasal dari kebocoran laboratorium secara tidak sengaja di China.

img_title
VIVA.co.id
26 Januari 2025