Masjid Agung Jami' Kota Malang Tiadakan Salat Idul Adha
- VIVA.co.id/ Lucky Aditya.
VIVA - Masjid Agung Jami' di Jalan Merdeka Barat, Kota Malang, memutuskan menutup masjid dan meniadakan salat Idul Adha pada Selasa, 20 Juli 2021. Tempat ini merupakan masjid favorit warga di Malang Raya untuk menunaikan ibadah salat hari raya.
Pada momen Idul Fitri 2021 kemarin misalnya, masjid ini menggelar salat Idul Fitri. Puluhan ribu warga Malang Raya berkumpul melaksanakan ibadah sunah ini. Masjid Agung Jami' adalah tempat legendaris bagi umat muslim di Malang Raya. Letaknya behadapan langsung dengan Alun-alun Merdeka, Kota Malang.
"Salat Idul Adha hanya untuk internal takmir masjid. Mulai marbot dan karyawan takmir masjid, mungkin ada sekitar 75 hingga 100 orang saja. Untuk penyembelihan juga kita tiadakan tahun ini karena kondisinya belum memungkinkan," kata Ketua Takmir Masjid Jami' Kota Malang, Mahmudi Muhid, Senin, 19 Juli 2021.
Takmir Masjid Agung Jami' turut meminta maaf kepada para jemaah karena salat Idul Adha pada tahun ini ditiadakan. Mereka meminta masyarakat tetap beribadah di rumah, sekaligus berdoa agar pandemi COVID-19 segera berlalu.
Baca juga: MUI: Salat Idul Adha Bisa Tanpa Khutbah Jika Sendirian di Rumah
Bagi jemaah yang biasa berkurban di Masjid Agung Jami' diimbau disalurkan melalui Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Malang.
"Sekali lagi, kami mohon maaf. Semoga wabah ini segera berlalu, caranya, warga beribadah dan berdoa dari rumah saja. Kita sama-sama saling jaga untuk yang berkorban sebaiknya melalui RPH," ujar Mahmudi.
Mahmudi mengatakan, meski hari raya Idul Adha tidak dilakukan secara kolosal. Takmir Masjid tetap melakukan ceramah lewat radio dan pengeras suara.
Lantunan takbir juga tetap dikumandangkan dari dalam masjid meski hanya dilakukan oleh lima orang takmir masjid Agung Jami'.
"Jadi, meski tidak ada perayaan secara fisik, namun masih ada rengeng-rengengnya. Saya harap masyarakat tetap menyambut Idul Adha dengan suka cita. Beribadah dan berdoa dari rumah saja. Mari bersama-sama memutus mata rantai penyebaran COVID-19," tutur Mahmudi.