Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Sepekan Minggu Depan

Ilustrasi rumah musim hujan
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. 

Penampakan TPS Edy Rahmayadi Becek Imbas Kota Medan Diguyur Hujan

"Kondisi tersebut diperkuat oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto di Jakarta, Jumat, 16 Juli 2021.

Selain itu, kata dia, terbentuknya belokan maupun pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat mengakibatkan meningkatnya potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Hari Pencoblosan Pilkada 2024, Kota Medan Diguyur Hujan hingga Banjir

Berdasarkan analisis terhadap perkembangan dinamika atmosfer tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

Di antranya daerah itu, pada tanggal 16-18 Juli 2021 : Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

BMKG Prediksi Hujan di Banyak Wilayah pada Hari Pilkada Serentak

Pada tanggal 19-21 Juli 2021 : Bengkulu, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua. Pada tanggal 22-23 Juli 2021 : Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Prakiraan Tinggi Gelombang

Area perairan dengan gelombang tinggi (2.5-4 m): Selat Malaka bag.utara, Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh hingga Kep.Mentawai, Perairan P.Enggano – Bengkulu, Perairan barat Lampung, Samudra Hindia  barat Sumatra, Selat Sunda bag.barat dan selatan, Perairan selatan Jawa hingga P.Sumba, Selat Bali – Lombok – Alas – Sape bag.selatan, Selat Sumba bag.barat, Selat Sape bag. selatan, Laut Sawu, Perairan selatan P.Sawu – P.Rotte – Kupang, Samudra Hindia selatan Jawa Barat hingga NTT.

Kemudian, Laut Sulawesi, Perairan utara dan selatan Sulawesi Utara, Perairan Kep. Sitaro, Perairan Bitung - Likupang, Perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud, Laut Maluku, Perairan utara Halmahera, Perairan Sorong, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua, Laut Banda, Perairan selatan Kep.Babar – Kep.Tanimbar, Perairan selatan Kep.Kai – Kep.Aru, Laut Arafuru.

"Area perairan dengan gelombang sangat tinggi (4.0 - 6.0 m) : Samudera Hindia barat selatan Banten," ujarnya.

Prediksi Awan Cumulonimbus (CB)

Fenomena cuaca itu juga berpotensi terjadinya pertumbuhan awan CB di wilayah udara Indonesia dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75% (OCNL/Occasional) selama 7 hari ke depan diprediksi terjadi di: Sebagian Bengkulu, Sebagian Lampung, Sebagian Banten, Sebagian Jawa Barat, Sebagian Kalimantan Utara.

Lalu, sebagian Kalimantan Timur, Sebagian Kalimantan Barat, Sebagian Sulawesi Tengah, Sebagian Maluku Utara, Sebagian Maluku, Papua Barat, Papua, Selat Sunda, Laut Banda, Laut Seram, Laut Halmahera, Samudera Pasifik Utara Papua Barat dan Papua, Sebagian Laut Arafuru.

Untuk itu, dia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan ke depan (hujan secara sporadis, lebat, dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es) yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya