Ganjar Usul Pertanggungjawaban Vaksinasi Diserahkan pada Gubernur

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo.
Sumber :
  • VIVA/Teguh Joko Sutrisno

VIVA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, usul pada Pemerintah Pusat agar menyerahkan pertanggungjawaban vaksinasi kepada Gubernur. Sehingga percepatan vaksinasi lebih tepat dan sesuai dengan kebutuhan wilayah.

PDIP Kalah di Pilkada Jateng, Ganjar Bilang Begini

Hal itu disampaikannya, setelah mengikuti rakor evaluasi perkembangan vaksinasi di Jawa Bali dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual di Gubernuran, Rabu, 14 Juli 2021. Dalam rakor ditegaskan agar daerah bisa mempercepat vaksinasi.

"Maka saya usul agar seluruh koordinasi vaksinasi serahin aja sama gubernur-gubernur. Gubernur aja suruh pertanggungjawaban seluruhnya, sehingga kalau nanti itu bisa dilakukan, itu akan bisa kita distribusikan sesuai dengan jumlah penduduk, wilayahnya, dan kecepatan yang menunjukkan komitmen dari kepala daerah setempat," kata Ganjar.

Catat! Ini Jadwal Resmi Pengumuman Hasil Pilkada 2024 oleh KPU

Ganjar mengambil contoh beberapa daerah di wilayahnya yang warganya antusias untuk mendapatkan vaksin seperti Kota Semarang dan Grobogan. Tingginya antusiasme tidak sebanding dengan dosis vaksin yang diberikan.

Untuk mengatasi itu, Ganjar menyebut Jateng berinisiatif dengan mengalihkan alokasi vaksin daerah yang cakupan vaksinnya rendah serta mengirimkan dosis vaksin yang dimiliki Pemprov.

Khofifah-Emil Klaim Menang Lebih 60 Persen di Pilkada Jatim

“Seandainya kemudian konsep ini disetujui, yang bertanggungjawab sepenuhnya itu gubernur, gubernur yang melakukan kontrol, sehingga semua bisa menjadi sub koordinasi maka ini akan lebih cepat,” kata Ganjar.

Sebab, kata Ganjar, perangkat Pemda sudah siap dan hanya perlu menentukan tempat vaksinasinya. Kemudian dukungan dari TNI Polri dan instansi swasta, Ganjar yakin dengan itu percepatan vaksinasi akan lebih baik.

Sambil menunggu, pihaknya sedang mendesain jika vaksinasi Jateng ditingkatkan hingga 300 persen. Hitung-hitungan mulai dari kebutuhan SDM, titik vaksinasi hingga kebutuhan dosis vaksin sedang dilakukan.

“Sehingga nanti kita bisa memenej. Itu evaluasi soal vaksinasi yang intinya harus dipercepat, tidak boleh ada vaksin yang ditahan, segera suntikkan, jangan lupa nyatet,” tegasnya.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ tvOne

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya