Seluruh Kecamatan di Tulungagung Jadi Zona Merah COVID-19
- Antara
VIVA – Satgas COVID-19 mengumumkan bahwa sembilan belas kecamatan yang ada di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur saat ini berstatus zona merah COVID-19. Ini terjadi seiring tingginya rasio transmisi virus corona varian delta yang juga telah merenggut puluhan korban meninggal dunia tersebut.
Hal itu diungkapkan Kabag Humas Pemkab Tulungagung sekaligus juru bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Tulungagung Ahmad Mugiyanto di Tulungagung pada Sabtu 10 Juli 2021.
"Hari ini seluruh kecamatan zona merah. PPKM darurat akan kami berlakukan secara ketat karena potensinya masih akan melonjak (kasusnya)," katanya dilansir dari Antara.
Baca juga: Ketika Arcandra Tahar Sebut Kilang Minyak Ibarat Dapur Restoran
Total akumulatif kasus konfirmasi yang dilaporkan Satgas COVID-19 Tulungagung ada sebanyak 3.820 kasus. 3.379 orang di antaranya berhasil sembuh. Angka kematian akibat COVID-19 terlapor ada 73 orang, namun yang dirawat sejauh ini terdata 349 orang.
Mereka tersebar di RS rujukan COVID-19 di RSUD dr. Iskak, RS Bhayangkara dan RS Darurat COVID-19 untuk penderita yang tidak bergejala. Tingginya rasio keterpakaian tempat tidur layanan COVID-19 di rumah sakit juga menyebabkan antrean pasien masuk ruang intensif COVID-19 tinggi.
Banyak penderita yang tidak atau belum kebagian tempat tidur perawatan ataupun kamar di RSDC UIN SATU Tulungagung, akhirnya memilih isolasi mandiri di rumah. Beberapa bahkan harus menyediakan oksigen mandiri untuk membantu pernapasan saat kondisi drop.
"Banyak yang mencari oksigen juga ke sini untuk keperluan medis di rumah karena pasien isolasi mandiri," kata Along, pemilik agen pengisian oksigen di Tulungagung.
Lonjakan tertinggi terjadi pada Sabtu, 10 Juli 2021 ini sebanyak 55 kasus baru. Tracing kasus saat ini akan digencarkan guna mendeteksi sebaran virus corona varian delta. Tren kenaikan ini biasanya baru menurun selepas puncak tracing yang dilakukan.
"Dari Pemerintah Pusat kan tracing harus digalakan terus," ujar Jubir Satgas Tulungagung, Ahmad.
Dia menampik kenaikan ini akibat penerapan PPKM darurat di Tulungagung, namun karena peningkatan tracing yang dilakukan. Semakin banyak kasus COVID-19 yang diketahui, maka pemerintah akan bisa merumuskan langkah yang tepat untuk menekan kasus COVID-19.
Ketika disinggung soal langkah yang diambil oleh Pemkab Tulungagung melihat lonjakan kasus ini, pihaknya mengaku akan meningkatkan vaksinasi dan tracing. "Selanjutnya akan dirapatkan lagi mas," ucapnya. (Ant)