361 Warga Pedalaman Perbatasan Malaysia di Kaltara Positif COVID-19

Petugas medis melakukan pemeriksaan cepat (rapid test) COVID-19. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M N Kanwa

VIVA – Sebanyak 361 warga pedalaman wilayah Apau Kayan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, yang berbatasan dengan Malaysia, terpapar COVID-19.

Kepala BNN: Lubang Jembatan Jadi Tempat Transaksi Baru Peredaran Narkoba

"Jumlah warga Apau Kayan yang positif COVID-19 sebanyak 361 orang, penyebarannya disebabkan kontak erat," kata Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, Usman, saat dihubungi dari Tarakan, Sabtu, 10 Juli 2021.

Ia mengatakan bahwa kontak erat yang terjadi pada warga Apau Kayan adanya acara pernikahan dan ada upacara orang meninggal dunia.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Tim medis dari Pemerintah Kabupaten Malinau dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara sudah dikirim ke lokasi untuk menangani para warga yang terjangkit virus corona.

Tim tenaga kesehatan yang dikirim ke lokasi menggunakan transportasi pesawat perintis sebanyak 19 orang dengan membawa peralatan medis dan obat-obatan.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Selain dari tenaga kesehatan, ikut pula tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Utara, mereka membawa masker serta alat pelindung diri (APD).

Ketua DPRD Kalimantan Utara Norhayati Andris mengatakan jumlah warga Apau Kayan yang meninggal dunia sebanyak delapan orang.

Dia meminta Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 untuk meneliti apakah wabah COVID-19 di wilayah Apau Kayan merupakan varian baru, karena penyebarannya cepat sekali.

"Jadi doa kita itu bukan (varian baru). Saya juga prihatin dengan warga di sana (Apau Kayan), sudah daerah perbatasan, kemudian transportasinya hanya menggunakan pesawat perintis," kata Norhayati.

Selain itu, jumlah tenaga kesehatan di sana terbatas di saat wabah COVID-19 melonjak di Apau Kayan. Dia sana hanya ada dua orang dokter dan beberapa orang tenaga kesehatan. Dari tenaga kesehatan yang ada, sudah ada yang terpapar COVID-19. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya