Malam dan Pagi Terasa Dingin Menusuk Tulang, BMKG: Itu Bediding
- VIVA/ Nur Faishal.
VIVA - Publik melaporkan kondisi suhu terasa lebih dingin dari biasanya pada malam dan pagi hari. Padahal, saat ini di Indonesia sudah memasuki musim kemarau.
Merespons itu, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan hal itu merupakan hal yang rutin setiap tahun. Suhu seperti itu bernama Bediding.
“Bediding adalah kondisi di mana pada malam hingga pagi hari terasa lebih dingin dari biasanya. Hal ini termasuk hal yang wajar dan normal terjadi pada musim kemarau. Jadi, terjadinya pada musim kemarau dan ketika tutupan awan sedikit pada malam hari, bahkan tidak ada sama sekali,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda Surabaya, Teguh Tri Susanto, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 6 Juli 2021.
Bediding rutin terjadi di Indonesia pada Juni hingga Agustus. Kata Teguh, energi yang menghangatkan permukaan bumi pada dasarnya berasal dari gelombang panjang yang dipancarkan bumi.
Jika kondisi langit berawan, maka energi yang dipancarkan bumi ke angkasa sebagian akan terpantul kembali ke bumi.
“Jika di langit tidak ada tutupan awan sama sekali, maka energi yang dipancarkan bumi akan lepas ke angkasa tanpa ada yang dipantulkan kembali ke bumi, sehingga suhu udara akan semakin dingin,” kata Teguh.
Baca juga: Terjadi Angin Puting Beliung di Pinrang, Ini Videonya!
Selain karena tidak ada atau menipisnya lapisan awan di langit, hal lain yang memengaruhi suhu dingin ialah masuknya musim dingin di Australia. Sebab lainnya adalah posisi matahari yang saat ini berada di sisi utara khatulistiwa.
VIVA coba mengecek penjelasan Teguh dengan melihat kondisi langit pada Selasa petang di Kabupaten Sumenep, Madura. Benar saja, sepanjang mata memandang, langit begitu bersih tanpa awan.
Bagaimana di daerah Anda?