Sosok Harmoko di Mata Bamsoet dan Nurul Arifin

Harmoko eks Menteri Penerangan
Sumber :
  • Dok.Istimewa

VIVA – Harmoko bin Asmoprawiro, mantan Menteri Penerangan RI, meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, pada Minggu malam 4 Juli 2021. Sepak terjangnya di politik dan pemerintahan sejak era Orde Baru, cukup panjang.

Ketua MPR yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo, bahkan mengatakan partainya kehilangan putra terbaik. Meski sejak tidak aktif lagi di politik pasca menduduki Ketua MPR 1997-1999, ia ternyata masih aktif di partai tersebut.

"Sepanjang yang saya ketahui Harmoko sudah sakit sejak beberapa tahun lalu. Namun semangat hidupnya luar biasa. Masih kerap rajin hadir di acara-acara besar Golkar walaupun harus duduk di kursi roda," kata Bambang Soesatyo atau Bamsoet, dalam keterangannya, Minggu 4 Juli 2021.

Baca juga: Harmoko, Mantan Menteri Penerangan RI Meninggal Dunia

Semasa pemerintahan Orde Baru, Harmoko cukup lama menjabat sebagai Menteri Penerangan. Bamsoet mengaku, sosok Harmoko adalah guru bagi mereka.

"Harmoko adalah politikus senior, guru sekaligus panutan banyak kader Partai Golkar," katanya. 

Lanjut Bamsoet, bahwa selama Harmoko menjadi Menteri Penerangan, masyarakat tahu harga kebutuhan pokoknya. Karena diumumkan melalui televisi. Maka tak heran, kata dia, harga seperti cabe keriting bisa publik tahu. Sehingga spekulan tidak bisa memainkan harga.

"Jujur, kami semua merasa kehilangan," katanya.

HUT ke-60 Golkar Akan Pecahkan Rekor MURI, Gelar Senam di Seluruh Indonesia

Politisi Golkar lainnya, Nurul Arifin, juga mengaku kehilangan sosok senior partai yakni Harmoko. Jelas Waketum Golkar itu, Harmoko lengkap kepemimpinannya di politik dan pemerintahan.

Pernah menjadi Ketum Golkar 1993-1998, Ketua DPR/MPR 1997-1999 dan lama menjadi Menteri Penerangan RI yakni 1983-1997. Nurul memastikan, bahwa almarhum Harmoko adalah kader terbaik yang pernah dimiliki Partai Golkar.

Ungkit Pesan Bahlil, Ketua DPD: Golkar Harus Jadi Lokomotif Kemenangan RK-Suswono

"Beliau seorang yang rendah hati dan berwawasan luas karena latar belakang kewartawanannya. Dan sangat memegang teguh budaya Jawa nya. Semoga almarhum husnul khotimah," kata Nurul.

(FOTO Ilustrasi) Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri saat konferensi pers usai KPK resmi menahan tersangka baru korupsi di Sidoarjo, Jawa Timur

Calon Dewas KPK Heru Kreshna Tak Setuju Tersangka Korupsi Dipajang ke Publik: Itu Membunuh karakter

Calon Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi, atau Dewas KPK, Heru Kreshna Reza, mengaku dia tidak setuju jika seorang tersangka kasus korupsi ditampilkan ke publik.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024