Satgas COVID-19: Varian Alpha di Sumut Mengincar Masyarakat Aceh

Warga melintas di dekat mural bergambar tenaga medis dan Virus Corona (foto ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

VIVA – Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh meminta masyarakat di provinsi ujung barat Indonesia itu untuk lebih waspada terhadap penularan virus corona varian B.1.1.7 (Alpha) yang telah menyebar di wilayah Pulau Sumatera.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

“Dua kasus terkonfirmasi virus varian Alpha di provinsi tetangga kita, Sumatera Utara," kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Jumat, 2 Juli 2021.

Menurut dia, virus corona varian Aplha tersebut telah ditemukan di Indonesia sebanyak 49 kasus yang tersebar di 10 provinsi di Tanah Air, berdasarkan data sekuens variant of concern (VoC) hingga 22 Juni 2021.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Kementerian Kesehatan juga mencatat enam kasus varian B.1.351 (Beta) dan 254 kasus varian B.1.617.2 (Delta) di Tanah Air.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), katanya, telah menetapkan ketiga varian baru virus SARS-CoV penyebab COVID-19 itu sebagai variant of concern atau varian yang harus diwaspadai.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Sebab itu, Satgas meminta masyarakat Aceh agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap ketiga varian baru virus corona itu karena penyebarannya telah meluas 14 provinsi, termasuk Sumatera Utara dan DKI Jakarta, yakni dua daerah yang sangat tinggi mobilitas masyarakat Aceh.

DKI Jakarta sudah mencatat 33 kasus varian Alpha, 4 kasus varian Beta, dan 96 kasus varian Delta, kata Jubir yang akrab disapa SAG itu.

“Virus varian Alpha yang sudah di Sumut paling mungkin sedang mengincar masyarakat Aceh yang frekuensi pulang-perginya ke Kota Medan dan sekitarnya sangat tinggi,” katanya lagi.

Menurut SAG, varian Delta memiliki tingkat penularan 3-4 kali lebih cepat daripada varian Alpha. Sementara varian Alpha penularannya lebih cepat 6-7 kali daripada varian aslinya yang muncul pertama kali di Kota Wuhan, China. Sedangkan varian Beta memicu penyakit lebih parah.

Ia mengimbau warga Aceh untuk menghindari risiko penularan ketiga varian baru COVID-19 dengan mengurangi mobilitas ke luar Aceh. Kemudian bagi warga Aceh yang menetap di luar Aceh untuk menunda pulang kampung meski saat Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah mendatang.

Protokol kesehatan harus dijalankan dengan ketat dan disiplin. Warga yang sudah masuk sasaran vaksinasi COVID-19, maka segera melakukan vaksinasi dosis pertama dan menuntaskannya dengan dosis kedua sesuai jadwal ditentukan.

“Protokol kesehatan dan vaksinasi COVID-19 masih tetap efektif mencegah COVID-19 meski kasus-kasus infeksi virus varian baru SARCoV-2 kian banyak dilaporkan,” ujarnya.

Hingga kini, katanya, secara akumulatif kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 19.333 orang, di antaranya penderita yang telah sembuh 14.678 orang, pasien yang sedang dirawat 3.845 orang, dan kasus meninggal dunia mencapai 810 orang. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya