HUT Bhayangkara ke-75, Jenderal Listyo Beberkan Capaian Kinerja Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Sumber :
  • dok Polri

VIVA – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengklaim, tingkat kepercayaan publik kepada kinerja Polri meningkat saat ini. Menurut hasil survei Litbang Polri terkait Indeks Kepercayaan Masyarakat (IKM), tahun 2021 mencapai 83,14 persen. Angka ini disebut tertinggi sejak 2015.

Hari Ini Pilkada 2024 Digelar Secara Serentak, Warganet Bagikan Momen Nyoblos

Selain itu, Listyo mengatakan, sejumlah survei kinerja Polri yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik pada kinerja Polri pun meningkat.

Semisal, Survei Alvara Strategi Indonesia yang menyebut tingkat kepercayaan terhadap Polri sebesar 78,8 persen. Lalu, ada Survei Litbang Kompas menyebut kepercayaan publik ke Polri mencapai 70,8 persen.

Pemuda Katolik Gelar Doa Bersama Agar Pilkada Serentak Besok Damai dan Rukun

Kemudian, lembaga Survei Charta Politika Indonesia mencatat Polri menduduki peringkat ketiga sebagai lembaga negara dengan kategori kinerja paling baik. Sedangkan, Cyrus Network menyebut kalau Korps Bhayangkara duduk pada peringkat pertama sebagai lembaga penegak hukum yang dipercaya publik mendapatkan nilai sebesar 86,2 persen.

"Peningkatan kepuasan terhadap kinerja dan kepercayaan terhadap Polri ini merupakan kerja keras dari seluruh anggota Polri. Hal ini harus kita syukuri bersama dan mendorong Polri untuk menjadi lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," ucap dia dalam perayaan HUT Bhayangkara ke-75, Kamis 1 Juli 2021.

Jenderal Listyo Ungkap Tantangan Berat yang Dihadapi TNI-Polri

Kata dia, capaian ini bukanlah tujuan akhir, tapi pondasi awal dalam keberlanjutan program Transformasi Menuju Polri yang Presisi. Untuk itu, dia minta seluruh jajarannya konsisten dan meningkatkan capaian kinerja guna mengubah potret Polri sesuai dengan harapan masyarakat.

Guna mewujudkan harapan itu, Listyo mengatakan, pimpinan Polri harus mampu meningkatkan motivasi dan kinerja seluruh personelnya. Salah satunya yaitu melakukan pemenuhan kesejahteraan personel Polri dengan memberikan perhatian besar. Misalnya, membangun perumahan untuk tiap personel.

Kata dia, belum lama ini Korps Bhayangkara meluncurkan program 100.000 rumah bagi pegawai negeri pada Polri. Jumlahnya, 34.491 unit. Jika dirinci, sebanyak 17.400 unit apartemen, lalu, 17.091 unit rumah tapak. Targetnya, pembangunan perumahan itu selesai pada 2024.

"Harapannya personel Polri yang bertugas di lapangan tidak lagi memikirkan keluarga karena kondisi rumah yang kurang layak," kata dia.

Selain itu, Polri juga membuat program kesehatan agar personelnya dapat kualitas layanan kesehatan yang baik. Sejalan dengan hal tersebut, Polri terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Makanya, Polri perlu beradaptasi, berinovasi, dan mengubah budaya kerja dari dilayani menjadi melayani. Sehingga, kepolisian bisa mewujudkan pelayanan yang humanis.

“Hal ini dilakukan dengan meluncurkan 16 layanan berbasis Teknologi Informasi di berbagai layanan kepolisian,” katanya.

Terkait pemeliharaan kamtibmas, dirinya mengaku sudah menyiapkan 1.063 Polsek yang tersebar di 343 Polres dan 33 Polda untuk fokus menangani pemeliharaan kamtibmas. Hal ini guna memastikan Polri hadir ditengah masyarakat. Harapannya, bisa menyelesaikan permasalahan masyarakat tanpa ada kekerasan.

Lebih lanjut Listyo membeberkan capaian Polri pada bidang penindakan hukum. Pada semester pertama 2021, pihaknya berhasil menggagalkan peredaran gelap 9,7 ton narkoba.

Baca juga: PPKM Darurat, Kemenhub: Perjalanan Domestik Tunjukkan Kartu Vaksin

"Tidak ada toleransi dan tidak boleh ada ruang bagi bandar narkoba di negara ini, termasuk anggota Polri yang terlibat di dalamnya, saya ingatkan pilihannya hanya satu pecat dan pidanakan," katanya.

Soal tindak pidana terorisme, pada periode Januari-Mei 2021, ada enam peristiwa tindak pidana terorisme di Indonesia yang dari kasus itu, ditangkap dan ditetapkan 217 orang tersangka. Sebanyak 209 orang diantaranya dalam proses penyidikan. Kemudian, enam meninggal dunia karena ditembak. Sisanya, tewas saat aksi bom bunuh diri.

Dirinya mencontohkan, dalam penanganan kasus terorisme ini, pihaknya telah menyelesaikan kasus bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam kasus itu, Polri menangkap 108 teroris di delapan provinsi berbeda. Di sisi lain, Listyo mengingatkan jajarannya untuk terus membantu pemerintah menangani virus COVID-19.

Selain itu, Polri harus mengerahkan seluruh sumber daya untuk membantu penanganan pandemi COVID-19. Mulai dari memastikan masyarakat mematuhi protokol kesehatan sampai penjagaan dan penyekatan serta menggelar operasi yustisi. Terakhir, membantu akselerasi program vaksinasi nasional melalui gerai vaksinasi Presisi serta vaksinasi massal.

"Besok kita akan memasuki masa PPKM Darurat dan Operasi Aman Nusa II Penanganan COVID-19 Lanjutan di Jawa dan Bali. Persiapkan segera strategi penjagaan dan penyekatan, pendisiplinan protokol kesehatan, dan  implementasi lapangan kebijakan pembatasan ini," kata dia lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya