Kantor Bank Evakuasi Karyawan dan Tutup Pelayanan di Yalimo

Kantor Bank Papua Wamena.
Sumber :
  • ANTARA/Marius Frisson Yewun

VIVA – Kantor perbankan yang beroperasi di Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua, akan mengevakuasi karyawan di kabupaten itu menggunakan pesawat, karena pelayanan di sana telah ditutup akibat kerusuhan yang mengakibatkan akses jalan darat terputus dan sejumlah kantor pemerintah dibakar massa.

Wali Kota: London Menunjukkan Persatuan yang Kuat melawan Rasisme dan Islamofobia

Kepala Bank Papua Cabang Wamena melalui Pejabat Pengganti Sementara Siprianus Yaleket di Wamena, Kamis, mengatakan belum mengevakuasi karyawan sejak Kantor Cabang Pembantu Bank Papua Yalimo dibakar massa pada 29 Juni.

"Kita sudah diberikan petunjuk oleh manajemen atau direksi untuk secepatnya kita melakukan evakuasi, namun transportasi jalan darat tidak bisa kita masuk, karena banyak jembatan yang, menurut informasi, tidak bisa dilalui," katanya.

Bocah 12 Tahun Termuda yang Didakwa terkait Kerusuhan Ekstrem Kanan di Inggris

Pegawai Bank Papua yang ditempatkan di Yalimo sebanyak tujuh orang ditambah petugas keamanan dan petugas kebersihan. Semuanya akan dievakuasi ke Kabupaten Jayawijaya.

"Kita sementara ada bangun komunikasi dengan pihak penerbangan untuk disiapkan satu-dua flight untuk kita bisa evakuasi teman-teman ke Wamena," katanya.

Gelombang Protes di Inggris Berlanjut, Toko-toko Tutup Lebih Awal

Pelayanan perbankan di Yalimo memang dihentikan dan diarahkan pelayanannya ke Wamena, di Kabupaten Jayawijaya.

Sejak kejadian itu Bank Papua tidak lagi mengirim uang ke Yalimo untuk mendukung perekonomian di sana.

"Kita sudah imbauan customer untuk lakukan semua transaksi di Wamena karena sampai saat ini kondisi di Elelim belum stabil, jadi kita tidak mungkin ambil risiko untuk bawa uang ke sana," katanya. (ant)

Ilustrasi Kelas Menengah di Indonesia

Media Asing Peringatkan Potensi Indonesia Senasib dengan Chili Gegara Kelas Menengah Terus Merosot

Indonesia sedang diuji dengan menyusutnya kelas menengah yang jadi sorotan media asal Singapura karena dinilai berpotensi memiliki nasib buruk seperti Chili.

img_title
VIVA.co.id
10 September 2024