Tren Kasus COVID-19 di Kudus Turun, Warga Diminta Tak Lengah

Puluhan warga Kudus kembali ke rumahnya usai isolasi di Asrama Donohudan.
Sumber :
  • Dok. Humas Polda Jateng.

VIVA – Angka kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terus menunjukkan tren menurun sejak sepekan ini. Dari data yang terpantau di website corona.kuduskab.go.id, kasus aktif per Rabu, 30 Juni 2021 yaitu 1.451 warga yang dirawat maupun yang menjalani isolasi.

CIA Duga Kuat COVID-19 dari Kebocoran Laboratorium di Wuhan, China Bereaksi Keras

Angka ini jauh menurun dibandingkan angka kasus aktif tertinggi di Kudus, yang pernah menyentuh angka di atas 2.400 beberapa waktu lalu.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kudus Badai Ismoyo, kasus COVID-19 di Kudus sudah mulai landai sejak para warga yang menjalani isolasi mandiri di Asrama Haji Donohudan Boyolali, sembuh dan pulang ke kampung halamannya. Selain itu, juga upaya yang dilakukan terkait pengetatan kerumunan dan lain-lain. 

CIA Duga COVID-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium di China, Menurut Media AS

"Juga isolasi terpusat kita buka di beberapa tempat. Karena pengalaman isolasi mandiri di rumah mereka kurang pengawasan sehingga terjadi penyebaran. Setelah diisolasi sekitar 600 orang secara terpusat, kontak pun bisa ditekan karena mereka terus dikontrol," ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini situasi di Kudus relatif lebih terkendali dibanding sebelumnya. Dari 84 RT yang sebelumnya masuk zona merah kini tinggal 24 RT. 

Bukan COVID-19 atau HMPV, Ternyata Ada Virus Ini yang Jauh Lebih Berbahaya Bagi Manusia

"Tapi warga jangan lengah dan terlena. Jika pengendalian ini bisa terus dipertahankan, prediksi saya pada minggu ke-2 Juli, Kudus sudah keluar dari zona merah menjadi zona oranye," ujarnya.

Laporan Teguh Joko Sutrisno (tvOne/ Semarang, Jateng)
 

Jubir baru Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menjalankan tugas perdana

CIA Dukung Teori COVID-19 dari Kebocoran Lab di China, Beijing Minta AS Stop Manipulasi

China meminta AS berhenti mempolitisasi dan memanipulasi isu asal-usul virus corona, berhenti mencemarkan nama baik negara lain, dan berhenti melemparkan kesalahan.

img_title
VIVA.co.id
28 Januari 2025