Ajudan Marah dan Bantah Prabowo Minum Ivermectin
- Rizky
VIVA – Ajudan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Rizky Irmansyah marah besar atas pemberitaan yang menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo mengkonsumsi obat Ivermectin untuk mencegah penularan wabah COVID-19.
Melalui insta story, Rizky mengunggah postingan sebuah berita dari salah satu media online yang menuliskan ‘Prabowo Disebut Gunakan Ivermectin 4 Bulan Terakhir Demi Pencegahan’. Rupanya, darah Rizky naik dengan berita tersebut.
Akhirnya, Rizky meminta kepada media yang memberitakan sebagai pembuat berita tersebut supaya dicabut. Karena menurut dia, Prabowo selama ini tidak pernah menggunakan obat Ivermectin yang baru dikeluarkan izinnya oleh BPOM.
“Berita ini tidak benar. Pak @prabowo tidak pernah sekalipun mengkonsumsi Ivermectin. Tolong agar berita ini segera di takedown,” tulis Rizky di akun instagram dikutip pada Selasa, 29 Juni 2021.
Sebelumnya diberitakan, Ivermectin belakangan ramai disebut-sebut bisa digunakan sebagai obat terapi COVID-19. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI juga sudah mengeluarkan izin edar dan penggunaan obat yang digunakan untuk penyakit cacingan ini.
BPOM pun kini telah resmi mengeluarkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) Ivermectin. Dalam konferensi pers secara daring, Kepala BPOM Penny K. Lukito mengingatkan bahwa Ivermectin adalah obat keras dan harus diberikan dengan resep dokter.
Pelaksanaan uji klinik ini, lanjut Penny, didasarkan juga pada data-data epidemiologi dimana Ivermectin sudah digunakan untuk penanggulangan COVID-19.
"Ada panduan dari WHO yang dikaitkan dengan treatment COVID-19 dan direkomendasikan Ivermectin dapat digunakan untuk perawatan COVID-19. Dalam kerangka uji klinik terdapat pendapat juga dari beberapa otoritas obat seperti FDA dan EMA dari Eropa," kata Penny dalam konferensi pers Senin, 28 Juni 2021.
Meski demikian, uji klinik masih harus mengumpulkan data dan saat ini masih belum konklusif apakah dapat digunakan untuk COVID-19.
Dengan pelaksanaan uji klinik ini, diharapkan akses masyarakat untuk obat bisa segera dilakukan secara luas.
Penny menjelaskan, metodologi uji klinik yang dilakukan adalah metodologi acak. Pengujian ditekankan pada keamanan Ivermectin.
Uji klinik akan dilakukan di beberapa site, ada 8 rumah sakit. Jakarta, RS Persahabatan, RS Sulianti Saroso, RS Sudarso Pontianak, RS Adam Malik, RSPAD Gatot Subroto, RS Suyoto dan RSDC Wisma Atlet," tambah Penny.