Jokowi Perintahkan Menkes Segera Suplai Vaksin Sebanyak-banyaknya
- Istimewa
VIVA – Presiden Joko Widodo kembali meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, hari ini. Bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, pelaksanaan vaksinasi digelar secara terbuka.
Terlihat antusias warga menyambut kedatangan Presiden sambil bertepuk tangan riuh.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mendengar pelaksanaan vaksin yang disampaikan secara virtual oleh Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto dan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.
"Saya ingin menekankan agar tindakan-tindakan lapangan, langkah-langkah di lapangan, mengontrol, mengecek semuanya yang berkaitan dengan COVID ini dilakukan oleh gubernur, bupati, dan wali kota, dan didukung oleh jajaran TNI-Polri dalam rangka mendisiplinkan masyarakat terhadap protokol kesehatan," kata Jokowi mengawali sambutannya, Sabtu 26 Juni 2021.
Presiden pun meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambah stok vaksin. Karena beberapa wilayah melaporkan permintaan tambahan vaksin.
Bahkan Jokowi pun menantang untuk melipatgandakan target vaksin yang menjadi jatah Kodam dan Polda di beberapa daerah. Seperti Kodam Udayana, Polda Jawa Tengah dan Polda Sumatera Utara.
"Nanti kalau urusan tambahan vaksin akan saya sampaikan kepada Panglima, Kapolri, dan Menkes agar vaksin sebanyak-banyaknya disuplai ke daerah," tutur Jokowi.
Kepala Negara menyampaikan, hari ini memang dilakukan vaksinasi serentak di seluruh markas TNI dan Polri. Keterlibatan aparatur di bidang pertahanan keamanan itu demi memenuhi target vaksinasi sebanyak 1 juta dosis per hari.
“Saya berharap dimulai hari ini target 1 juta vaksin untuk seluruh Indonesia betul-betul kita jaga sampai nantinya bulan Juli,” kata Jokowi.
"Nanti bulan Agustus akan kita beri target dua kali lipat dari yang ada sekarang ini,” kata Jokowi di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, sebelum meninjau vaksinasi di Gelora Bung Karno.
OCCRP Akui Tak Punya Bukti, Muruah Jokowi Dinilai Tetap Terjaga di Mata Dunia
Dalam situs resminya, OCCRP mengakui tidak punya bukti Jokowi terlibat dalam korupsi untuk keuntungan finansial pribadi selama jadi Presiden.
