Hasil Tes Genome Beberapa Daerah Jateng, Varian Delta Cuma di Kudus

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

VIVA - Beberapa daerah di Jawa Tengah telah mengirimkan sampel untuk tes genome squencing. Dan sebagian kini sudah ada hasilnya.

Renovasi Rumah, Upaya Wujudkan Hunian Layak dan Sejahtera

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo, hampir semua daerah di Jateng yang sudah mengirimkan sampel genome, hasil yang dinyatakan positif varian delta baru Kudus.

"Ada banyak, seperti Semarang, Magelang, Solo, Brebes, Sragen dan lainnya. Yang positif varian delta sementara baru di Kudus. Memang belum semua hasilnya keluar, termasuk kemarin kami kirim 40 sampel lagi. Waktu pemeriksaannya kan cukup lama, sekitar dua minggu. Jadi kami masih menunggu," katanya.

Mencegah Stunting sejak Dini, Tips Penting untuk Ibu Hamil dan Orang Tua

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menyebut varian delta hanya menjangkiti Kabupaten Kudus. Dari beberapa sampel yang dikirim dari sejumlah daerah, semua hasilnya negatif varian delta.

"Baru yang ada di Kudus. Kemarin sampel untuk genome sequencing hampir semua wilayah di Jateng diambil. Dan yang sudah jadi, hasilnya negatif. Tidak ada varian baru," kata Ganjar di rumah dinasnya.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Baca juga: Total Jumlah Pasien COVID-19 di Kudus Lebih dari 12 Ribu Orang

Memang, lanjut Ganjar, ada yang belum keluar hasilnya. Namun sebagian besar yang dikirim, hasilnya negatif varian delta.

"Kita masih menunggu, tapi mudah-mudahan tidak," katanya.

Untuk penanganan kasus varian baru di Kudus, Ganjar meminta masyarakat Kudus dan sekitarnya juga diharapkan membantu sekaligus berjaga-jaga.

"Kudus harus dikunci, agar tidak ada penyebaran. Untuk itu, penanganan di sana kita optimalisasi. Istilahnya ada penebalan, baik tenaga kesehatan, layanan kesehatan, alat kesehatan termasuk penebalan TNI/Polri," katanya.

Meski varian delta hanya ada di Kudus, namun Ganjar tetap meminta semua daerah untuk siaga.

"Digenjot saja, kalau semua daerah merah bisa melakukan itu, maka akan cepat. Begitu ketahuan, segera mikrozonasi. Lockdown tingkat RT harus dilakukan. Sebanyak-banyaknya RT di-lockdown tidak apa-apa, laporkan ke kami nanti akan kami bantu, termasuk bantuan Babinsa/Bhabinkamtibmas untuk menjaga. Sehingga efektivitasnya bisa optimal," katanya.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya