Epidemiolog Ingatkan Potensi COVID-19 Klaster Munas Kadin di Kendari

Ilustrasi rapid test.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Pakar epidemiologi pada Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara, Ramadhan Tosepu, mengatakan lonjakan kasus COVID-19 belum bisa diidentifikasi sebagai virus corona varian baru, sebab masih butuh pemeriksaan yang lebih mendetail.

5 Tahun Usai Pandemi COVID-19, Heboh Penyakit Baru Menyebar di China! Ini Faktanya

Dengan pola penelusuran yang agresif, maka penemuan kasus juga bakal meningkat. Maka, Ramadhan menyarankan Pemerintah Kota Kendari agar memperluas cakupan pelacakan serta aktivitas masyarakat dipersempit atau dibatasi. 

“Menekankan pada tempat-tempat umum seperti toko, mal, dan sarana umum lainnya untuk membatasi jam layanan. Terpenting penegekan pematuhan protokol kesehatan diawasi dengan ketat oleh pemerintah,” ujarnya saat dihubungi VIVA, Kamis, 24 Juni 2021.

Tambang dan Transportasi Jadi Sektor yang Paling Diminati Investor di Indonesia

Ramadhan juga mengingatkan potensi terjadinya klaster penularan COVID-19 dalam pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang direncanakan diselenggarakan di Kendari pada 30 Juni.

Dia mewanti-wanti potensi itu terutama seiring lonjakan kasus penularan virus corona di Kota Kendari dalam sepekan terakhir.

Anindya Bakrie Ungkap Strategi Kadin Dukung Pemerintah Capai Target Ekonomi 8 Persen

Dia pun menyarankan segala bentuk kegiatan yang akan diadakan hendaknya panitia pelaksana dan pemerintah setempat menerapkan sistem screening yang ketat sebagai langkah pencegahan dini.

Senada dengan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Kendari, Alghazali Amirullah. Dia juga menegaskan tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan kepada setiap orang yang akan datang ke Kendari, termasuk melalui pemeriksaan swab antigen.

Ilustrasi populasi warga China.

China Diserang Virus Baru HMPV yang Menyebar Cepat, Bakal Sama Seperti COVID-19?

Berbagai laporan di media sosial menunjukkan bahwa virus ini menyebar dengan cepat. Bahkan beberapa rumah sakit mulai kewalahan mengatasi pasien seperti masa COVID-19.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025