Polda Papua Sebut Hoaks Warga Boven Digoel Tertembak Polisi

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal.
Sumber :
  • Aman Hasibuan/VIVA.

VIVA – Aparat kepolisian langsung melakukan pengecekan terkait informasi adanya warga di Kabupaten Boven Digoel, Papua, yang tertembak oleh aparat. Kabar itu beredar di media sosial dan sempat trending.

Kini Giliran Warga Kampung Wuloni Jadi Sasaran Komsos Pasukan 323 Buaya Putih Kostrad di Medan Operasi Papua

Namun setelah diselidiki lebih jauh, pihak kepolisian memastikan berita itu tidak benar atau hoaks. Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, kabar kalau anggota Kepolisian Boven Digoel menembak rakyat bernama Agustino Mindop, tidak benar.

“Postingan tersebut adalah hoaks atau tidak benar, faktanya adalah saudara Agustino Mindop bukan mengalami luka tembak namun luka akibat terjatuh dan terkena bambu saat melarikan diri dari anggota kepolisian setempat,” ujar Kombes Ahmad Musthofa Kamal di Mapolda Papua, Kamis, 24 Juni 2021.

Miris! Balita 2 Tahun Jadi Korban Cabul Bapak Kos, Warganet Geram

Baca juga: Bupati Lebak Umumkan Diri Positif COVID-19

Anggota dalam mencari kebenaran informasi tersebut, sempat menuju RSUD Boven Digoel untuk melihat langsung korban. Juga berkoordinasi dengan dokter yang menangani serta bertemu dengan pihak keluarga Agustino Mindop. 

Pentingnya Akses Informasi tentang Inovasi Produk Bebas Asap bagi Perokok Dewasa

“Dari pihak medis membenarkan bahwa saudara Agustino terluka dibagian bawah leher akibat terkena bambu, pernyataan tersebut juga diperkuat dengan pengakuan saudara Agustino Mindop bahwa dirinya terjatuh saat melarikan diri dari pihak keamanan,” jelasnya.

Kamal menjelaskan, bahwa Agustino Mindop adalah salah satu pelaku pemalangan yang terjadi di Jalan Trans Papua samping SD Xaverius, Kabupaten Boven Digoel. 

Lanjutnya, Polda Papua melalui Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Papua akan melakukan penyelidikan terkait dengan pelaku pembuat dan penyebar postingan tersebut.

Kamal mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan berit-berita yang belum jelas sumbernya. Jika menerima informasi agar dapat mengecek terlebih dahulu. 

“Mari kita bijak dalam bermedia sosial,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya