COVID-19 di Jateng Tinggi, Rusun Kementerian PUPR Jadi Tempat Isolasi

Rusun PUPR di Kota Semarang.
Sumber :
  • tvOne/Teguh Sutrisno

VIVA – Lonjakan kasus COVID-19 masih terjadi di Jawa Tengah. Tempat isolasi tambahan pun disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19 yang tak terduga.

DPR Minta Kapolda Jateng Usut Kasus Perbudakan Seksual Anak di Surakarta yang Terkatung-katung Sejak 2017

Terkait itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminjam rumah susun milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kelurahan Sumurboto, Banyumanik, Kota Semarang untuk tempat isolasi terpusat.

Ganjar mengaku sudah berkoordinasi dengan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono terkait rencana peminjaman tersebut.

9,1 Juta Pemudik Diprediksi Masuk Jateng saat Libur Natal dan Tahun Baru

"Saya telah meminta Satgas COVID-19 Jawa Tengah dan kepala daerah untuk mencari alternatif bangunan yang bisa dipakai untuk isolasi terpusat. Dan salah satunya rusun milik Kementerian PUPR ini," kata Ganjar, di Semarang, Selasa, 22 Juni 2021.

Dia melanjutkan, sebenarnya rusun itu diperuntukkan bagi aparatur sipil negara (ASN) PUPR di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana. Gedung baru selesai dibangun dan belum digunakan. 

Kepala BMKG Sebut Eskalasi Cuaca Ekstrem di Jateng Menguat, Waspada Potensi Bencana!

Namun, untuk sementara dipinjam dan disiapkan menjadi tempat isolasi terpusat selama pandemi COVID-19. Untuk diketahui, rusun tersebut memiliki ruangan kamar yang masing-maisng berukuran sekitar 4,5x6 meter. 

Setiap ruangan memiliki tempat tidur bertingkat. Lalu, ada satu ruang tamu yang bisa ditambahkan tempat tidur serta kamar mandi dan dapur.

"Ada kurang lebih 94 ruangan. Kalau satu ruangan diisi dua orang lumayan bisa menampung banyak. Tempatnya juga bagus," jelas Ganjar.

Sebagai informasi, zona merah di Jawa Tengah sampai saat ini telah bertambah menjadi 13 daerah. Untuk itu masyarakat dimnta untuk terus disiplin protokol kesehatan.

Dari data Satgas COVID-19, penambahan kasus harian baru nasional per Senin, 21 Juni 2021 mencapai 14.518. Dari 14.518 itu, Jawa Tengah menyumbang 3.252 kasus.

Angka penambahan di Jawa Tengah berada di bawah DKI Jakarta sebagai provinsi tertinggi dengan 5.014 kasus.

Laporan: Teguh Sutrisno-tvOne
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya