Kericuhan Terjadi Lagi di Pos Penyekatan Suramadu, Pagar Jebol
- ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya
VIVA – Kericuhan kembali terjadi di pos penyekatan Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa pagi, 22 Juni 2021. Video peristiwa itu menyebar dengan cepat di jejaring aplikasi WhatsApp dan media sosial. Kepolisian menyebut kericuhan terjadi hanya sebentar dan situasi berhasil dikendalikan kembali.
Berdasarkan data diperoleh, peristiwa itu terjadi sekira pukul 04.30 – 05.30 WIB. Saat itu, terjadi penumpukan kendaraan roda dua di dekat pintu gerbang Jembatan Suramadu sisi timur. Serombongan pengendara motor kemudian menjebol pagar pembatas.
Setelah pagar jebol, para pengendara kemudian keluar dari jalur Suramadu dan mengambil jalan alternatif dengan berputar melewati sisi bawah Jembatan Suramadu kemudian melewati jalur lambat depan BPWS.
Jalur tikus yang diambil pengendara itu berada di bagian belakang tenda tes usap PCR. Rombongan promotor sekira seratus orang itu kemudian melakukan provokasi dengan memainkan suara mesin mereka.
Ada juga yang turun lalu menendang kursi di tenda tes usap PCR. Petugas gabungan bereaksi dengan berupaya menghalau massa. Dorong-dorongan antara massa dengan petugas pun terjadi.
Seorang anggota Brimob kemudian menembakkan gas air mata dan massa pun terurai. Mereka kemudian membubarkan diri.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Gatot Repli Handoko membenarkan kejadian itu. “Terjadi upaya lagi untuk menerobos pos penyekatan,” katanya di Markas Polda Jatim di Surabaya.
Ia mengatakan bahwa kericuhan hanya terjadi sebentar. Massa berhasil dibubarkan dan para pengendara motor yang melakukan provokasi itu kemudian pergi. Sebagian pengendara berhasil dihalau lagi untuk mengikuti prosedur penyekatan, namun sebagian lainnya lolos tanpa diperiksa.
Gatot mengatakan, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jatim dan kabupaten/kota terkait sepakat untuk mengubah pola penyekatan. “Nanti akan diterbitkan surat izin keluar masuk atau SIKM. “Sistemnya nanti akan kita ubah akan diarahkan di Bangkalan, namun di tempat lain kami mengedepankan SIKM,” kata Gatot.