Kasus COVID-19 Melonjak, Pemkot Kendari Berlakukan PPKM
- kendarikota.go.id
VIVA – Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bagi kelurahan atau kawasan yang memiliki kasus COVID-19 guna mencegah lonjakan kasus virus corona baru itu di daerah setempat.
Menurut wali kota, kebijakan penerapan PPKM guna mengintensifkan pengawasan terhadap pasien COVID-19 dan lingkungan pemukiman tempat pasien berdomisili sebab saat ini tren kasus meningkat.
"Kita sudah siapkan untuk bisa melakukan pengawasan sekaligus kita sudah mengambil kebijakan bahwa wilayah-wilayah yang terdeteksi ada (kasus COVID-19, red.) itu segera kita 'lock' secara lokal. Sudah ada beberapa RT, RW untuk memastikan tidak terjadi lagi penularan transmisi lokal," katanya.
Sulkarnain juga menyampaikan bahwa pihaknya masif melakukan penelusuran terhadap warga yang kontak dengan mereka yang terkonfirmasi positif dalam satu RT atau kelurahan.
"Kalau kemarin standarnya satu pasien kita tracking 100 orang, sekarang kebijakannya satu pasien yang kita temukan tracking-nya 300 orang," ujarnya.
Ia mengimbau keluarga pasien COVID-19 yang dinyatakan negatif agar mau melakukan vaksinasi guna meningkatkan ketahanan terhadap penularan virus corona.
Untuk meminimalisasi kasus positif COVID-19 di Kota Kendari, petugas gabungan dari Dinas Kesehatan dan TNI-Polri semakin gencar melakukan percepatan vaksinasi massal, baik tingkat kelurahan maupun kecamatan.
Vaksinasi massal menyasar seluruh warga dari usia 18 tahun hingga lanjut usia dan para pelaku atau pekerja pelayanan publik, seperti hotel dan mal atau toko modern.
Data Satgas COVID-19 Kota Kendari mencatat, jumlah kasus positif COVID-19 per 21 Juni 2021 sebanyak 4.803 orang, kasus sembuh sebanyak 4.625 orang, menjalani perawatan atau isolasi mandiri sebanyak 118 orang, dan pasien meninggal sebanyak 60 orang.
Sebelumnya, perkembangan kasus penyebaran virus corona pada awal Juni 2021 menunjukkan angka penurunan yang drastis hingga tercatat empat orang menjalani isolasi dari 4.678 kasus, 4.616 lainnya dinyatakan sembuh dan 58 meninggal per 3 Juni 2021. (Ant)