Sebut Jokowi-Prabowo Tokoh Terkuat, M Qodari Buka-bukaan soal Jokpro
- Ridho Permana
VIVA – Penasihat Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo 2024, M Qodari membeberkan latar belakang komunitas itu berdiri. Dipasangkannya Jokowi-Prabowo agar tak terjadi polarisasi di masyarakat seperti Pemilihan Presiden 2019 lalu.
Sebab, masalah polarisasi ini dirasa akan makin menguat pada Pilpres 2024. Bahkan, lebih kuat dibanding pada Pilpres 2014 dan 2019. Sehingga, solusi ini pun dimunculkan. Qodari pun mengaku sebagai salah satu penggagas pertama Seknas Jokpro 2024 ini.
"Solusinya menggabungkan dua tokoh merupakan representasi terkuat masyarakat Indonesia yaitu Prabowo dan Jokowi, Jokowi dan Prabowo sehingga polarisasi itu tidak terjadi," kata dia kepada wartawan, Jumat 18 Juni 2021.
Lantas, lanjutnya, gagasan Jokpro ini dapat tanggapan positif dari salah satu komunitas simpatisan Jokowi yang di dalamnya ada Baron Danardono sebagai anggota. Baron pun jadi Ketua Umum Jokpro 2024 ini.
Kata dia, fokusnya saat ini yaitu komunikasi kepada masyarakat Indonesia ketimbang membuka komunikasi atau koordinasi dengan Partai Politik pro Jokowi. Qodari percaya bila gagasan ini diketahui masyarakat, maka kecenderungan mendukungnya akan sangat besar.
"Kemudian gagasan ini juga resonansi dengan kalangan muda aktivis muda di antaranya Timothy Ivan alumnus fakultas hukum Unika Atmajaya Jogja, jaringan mahasiswa yang ngundang saya berbicara di kampus mereka. Dan hasil konsolidasinya terbentuk organisasi Jokpro 2024 ini," kata dia.
Dia menambahkan, tak ada yang bisa dibandingkan dengan pendukung Jokowi dan Prabowo di Indonesia. Hal tersebut nampak dari hasil Pemilu 2019. Dia yakin dukungan besar akan mengalir karena pendukung Jokowi dan Prabowo Banyak.
"Tentunya dalam menyampaikan gagasan ini ke masyarakat kami juga menyampaikan kepada media massa. Kami yakin gagasan ini juga akan diterima oleh mayoritas partai politik tersebut khususnya yang merupakan bagian dari koalisi Pak Jokowi sekarang ini," kata dia.
Lebih lanjut Qodari bicara soal masa jabatan Presiden Jokowi tiga periode. Kata dia, penolakan Jokowi terhadap masa jabatan tiga periode hanya normatif saja karena saat ini undang-undang dasar mengatur dua periode. Tapi, terusnya, apabila undang-undang dasarnya berubah jadi tiga periode masa jabatan presiden, maka Jokowi tidak akan bisa menolak.
"Apalagi kalau partai partai politik termasuk PDIP meminta beliau lagi untuk maju dan kalau bicara PDI Perjuangan hemat saya PDIP kalau mau menang lagi tahun 2024 lebih aman dan pasti jika Pak Jokowi yang maju ketimbang simulasi dan kombinasi lainnya," kata dia lagi.
Baca juga: Menaker Ida Pastikan Revisi Tanggal Merah Ditaati Perusahaan
Sebelumnya diberitakan, beberapa elemen masyarakat akan melakukan syukuran Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo 2024, Sabtu 19 Juni 2021 besok. Sekretariat Nasional Jokpro 2024 ini mendukung Joko Widodo-Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden 2024 nanti.
"Acaranya hanya syukuran sesuai dengan namanya syukuran sekretariat nasional bukan deklarasi, bukan soft launching apalagi grand launching," kata Sekretaris Jenderal Jokpro 2024, Timothy Ivan saat dikonfirmasi, Jumat 18 Juni 2021.
Dirinya menjelaskan, Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo 2024 merupakan organisasi relawan yang mendukung Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024 mendatang. Jokpro, kata dia diinisiasi oleh dirinya, Baron Danardono Wibowo sebagai Ketum dan Direktur Eksekutif Indo Barometer (IB), M Qodari sebagai penasihat.