Cegah Gesekan, Ganjar Minta Daerah Zona Merah Buat Kesepakatan Bersama
- tvOne/ Teguh Joko Sutrisno (Semarang)
VIVA – Sejumlah daerah di Jawa Tengah saat ini berstatus zona merah. Pergerakan atau mobilitas warga dengan berbagai karakter dan tingkat kedisiplinan masing-masing yang tidak sama, bisa menimbulkan gesekan. Seperti pelintas batas, orang bekerja, dan lain-lain.Â
Untuk itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh bupati/wali kota yang daerahnya masuk dalam zona merah, untuk membuat kesepakatan bersama. Kesepakatan itu penting agar dalam penanganan COVID-19 tidak terjadi gesekan antar warga.
Hal itu disampaikan Ganjar setelah rapat penanganan COVID-19 di kantornya, Senin, 14 Juni 2021. "Perlu kesepakatan bersama di area yang zona merah. Contoh Kudus dan sekitarnya, mereka butuh kesepakatan bagaimana mengatasi pelintas batas, orang belanja, orang bekerja dan lainnya. Kalau aturannya tidak sama maka ini akan menimbulkan potensi gesekan," katanya.
Ia menyatakan siap menengahi para bupati/wali kota terkait kesepakatan itu, dan telah memerintahkan seluruh sekda untuk rapat membahas kesepakatan-kesepakatan bersama.
"Umpama kalau ada warga dari kabupaten/kota lain bagaimana mengatasinya, apakah dites atau diambil sampling. Kedua, bagaimana mengatur waktu atau tata cara beribadah, karena Sragen sudah mengusulkan dan disepakati MUI setempat untuk beribadah di rumah," kata Ganjar.
Ia memberi contoh, jika di suatu daerah tempat pariwisata ditutup, sementara daerah lain masih buka, orang di daerah tertentu itu akan berbondong-bondong ke daerah yang masih buka tempat wisatanya.
"Maka kalau aturannya sama, itu bisa dikendalikan. Dan ini tadi yang disepakati untuk membahas soal itu," ujarnya.
Terkait COVID-19 varian India, dalam rapat tersebut dibahas agar semua daerah mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 serta munculnya varian baru. Beberapa daerah juga sudah menambah tempat tidur di rumah sakit, baik ICU maupun isolasi. "Tempat isolasi terpusat juga sudah dibuat dan saya minta semua melaporkan agar tercatat," ujar Ganjar.
Laporan Teguh Joko Sutrisno (tvOne/ Semarang, Jateng)