Baliho Puan Maharani Bertebaran di Jatim, Pemanasan Pilpres 2024?
- VIVAnews/Nur Faishal (Surabaya)
VIVA – Baliho Ketua DPR RI Puan Maharani bertebaran di sejumlah titik jalan sejumlah daerah di Jawa Timur, terutama di Kota Surabaya sejak beberapa hari lalu. Baliho berukuran besar itu hanya menampilkan foto diri Puan berbaju merah khas PDIP dengan tulisan minimalis: Mbak Puan.
Baliho Puan terlihat di antaranya di Jalan Pasar Kembang, Dukuh Kupang, Gunung Sari, Jemur Andayani, Karah Agung, Menur Pumpungan, dan Jalan Kendangsari yang tak jauh dari kantor DPD PDI P Jawa Timur. Juga di Kecamatan Kanigaran, Probolinggo. Keberadaan baliho Puan itu berbarengan dengan isu dirinya bakal maju di Pemilihan Presiden 2024.
Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam berpendapat, munculnya baliho Puan sebagai tanda pemanasan Pilpres 2024. Menurutnya, hal itu sejalan dengan pernyataan sejumlah elite PDIP yang ingin memajukan putri dari sang ketua umum, Megawati Soekarnoputri itu.
"Saya menganggapnya sebagai pemanasan dan ekspansi basis dukungan agar lebih dekat dengan pemilih nasional. Ya, semacam penguatan untuk kampanye udara. Upaya itu juga bisa dibaca sebagai ikhtiar untuk menguatkan basis dukungan internal di basis-basis PDIP," kata Surokim kepada wartawan, Sabtu, 12 Juni 2021.
Baca juga: Arab Saudi Batasi Haji 2021 Cuma untuk 60.000 Jemaah Dalam Negeri
Menurut peneliti senior Surabaya Survey Center itu, Puan dan PDIP memang sudah waktunya melakukan ekspansi basis dukungan. Tidak lagi sekadar mengandalkan Jawa Tengah yang menjadi basis konstituennya. Jawa Timur dan Jawa Barat yang secara demografis sangat menentukan juga perlu diperhatikan dan diperkuat.
"Puan ini sekarang kan, medan kontestasinya nasional. Jadi sudah waktunya ekspansi basis dukungan, daerah-daerah yang punya basis pendukung PDIP kuat seperti Surabaya harus juga menjadi perhatian bagi mbak Puan agar kian dikenal, disukai dan akan membentuk elektabilitasnya," tandas Surokim.
Dalam banyak hal, Puan disebutnya memiliki modal yang tidak dimiliki oleh semua politisi, seperti darah biru dari Presiden RI pertama Soekarno. Namun, dalam konteks pemilihan langsung, papar Surokim, Puan membutuhkan popularitas dan elektabilitas yang memadai.
"Dalam konteks pemilu langsung kekinian, publik yang kian kritis juga menuntut Mbak Puan terlihat smart dan menjadi komunikator publik yang andal. Jadi, Mbak Puan juga perlu meningkatkan kapasitas, kompetensi komunikasi publiknya dan yang paling penting juga menjadi media darling agar modal gen darah biru itu juga menjadi komplemen dari kapasitas politik beliau sebagai tokoh nasional," kata Surokim.
Ia menilai pemasangan baliho berdampak positif secara politik bagi Puan. Semakin banyak baliho dipasang maka semakin banyak pula masyarakat yang tahu tentang Puan dan kiprahnya. “Minimal bisa memantik rasa ingin tahu publik serta menguatkan nama beliau dibenak pemilih non-PDIP. Sebagai kader genuine PDIP dan memiliki trah darah biru, saya pikir potensi Mbak Puan tetap kuat untuk ke 2024," ujar Surokim.