Tempat Isolasi di Asrama Haji Donohudan Penuh, Kudus Siapkan Rusunawa

Rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sebagai isolasi terpusat alternatif setelah Asrama Haji Donohudan Boyolali.
Sumber :
  • ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif

VIVA – Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai mempersiapkan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Bakalan Krapyak dan gedung sekolah sebagai alternatif tempat isolasi terpusat menyusul penuhnya Asrama Haji Donohudan Boyolali sebagai tempat isolasi.

Renovasi Rumah, Upaya Wujudkan Hunian Layak dan Sejahtera

"Kami sudah instruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mempersiapkan Rusunawa Bakalan Krapyak sebagai tempat isolasi terpusat sebagai alternatif penuhnya Asrama Haji Donohudan," kata Bupati Hartopo di Kudus, Jumat, 11 Juni 2021.

Dia mengatakan ada beberapa sarana dan prasarana yang harus dipenuhi sebelum menjadi tempat isolasi terpusat bagi warga Kudus yang terpapar COVID-19 tanpa gejala.

Mencegah Stunting sejak Dini, Tips Penting untuk Ibu Hamil dan Orang Tua

Alternatif lainnya, yakni memanfaatkan gedung sekolah, karena saat ini pembelajarannya juga secara daring sehingga praktis tidak terpakai secara maksimal.

Semua camat di Kabupaten Kudus juga diminta mengoptimalkan keberadaan tempat isolasi yang tersedia, sehingga ketika Asrama Haji Donohudan penuh, ada alternatif lain sehingga upaya menekan kasus COVID-19 bisa lebih maksimal.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Isolasi mandiri oleh warga dinilai tak efektif karena mereka cenderung tidak mematuhi protokol kesehatan, sehingga berpotensi menularkan kepada anggota keluarga yang lainnya. Maka perlu disediakan tempat isolasi terpusat yang secara ketat dipantau oleh tim medis.

Namun, Pemkab Kudus masih terkendala dengan ketersediaan tenaga medis karena lonjakan kasus di masing-masing rumah sakit rujukan dan terdapat sejumlah tenaga medis yang terpapar sehingga harus dirawat maupun menjalani isolasi.

Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya manusia itu, Kudus akan memaksimalkan yang ada serta berupaya merekrut tenaga medis baru karena ketika harus menunggu bantuan dipastikan lama.

Kudus masih memiliki anggaran untuk membiayai pasien COVID-19 yang akan menjalani isolasi di tiga tempat, yakni di Rusunawa Kudus, Balai Diklat Sonyawarih, dan Graha Muria Colo dengan kapasitas total sebanyak 796 pasien dengan kebutuhan anggaran selama sebulan sekitar 1,3 miliar.

Anggaran yang disiapkan untuk penanganan COVID-19 sebesar Rp67,03 miliar yang terbagi beberapa kategori kegiatan. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya