Wali Kota Surabaya Sebut Anggota DPRD Positif COVID-19 Hanya Beberapa
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan sembilan anggota DPRD setempat yang terpapar COVID-19 sudah mendapat penanganan medis, meliputi yang dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri.
"Kami sudah melakukan konfirmasi. Prinsipnya sudah ditangani. Namun, kami belum tahu jumlahnya berapa orang yang terkena. Hanya beberapa: kurang dari sepuluh orang," katanya di Surabaya, Jumat, 11 Juni 2021.
Meski demikian, ia mengaku belum bisa memastikan lokasi rumah sakit tempat masing-masing anggota dewan dirawat. Sebagian di antara mereka berinisiatif dirawat di rumah sakit, sebagian yang lain isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Ia juga memastikan kerja pemerintahan tidak terganggu meski sejumlah anggota Dewan terinfeksi COVID-19. Bahkan, ia memastikan Pemkot dan Dewan akan terus bersinergi untuk beberapa agenda.
Meski demikian, ia juga belum mengetahui kepastian para Dewan itu bekerja di rumah atau tetap berkantor. Eri juga memastikan gedung DPRD Surabaya masih bisa untuk beraktivitas seperti biasanya, tidak ada kebijakan penguncian atau lockdown di sana.
Sebagai upaya pencegahan, aparat pemerintah menelusuri orang-orang yang berkontak erat dengan para enggota Dewan yang terpapar virus corona, meliputi anggota DPRD yang lain maupun pegawai pemerintah yang sempat bertemu mereka.
Anggota DPRD Surabaya yang terpapar COVID-19, di antaranya Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, anggota Komisi D Siti Maryam, anggota Komisi D Dyah Katarina, Sekretaris komisi A Budi Leksono, Wakil Ketua Komisi B Anas Karno.
Adi Sutarwiyono mengaku bahwa kini menjalani isolasi mandiri di salah satu rumah sakit di Surabaya. "Saya menjalani isolasi di rumah sakit dengan pengawasan ketat dari dokter. Gejala awal kemarin saya demam. Saya tidak tahu karena demam berdarah atau COVID-19. Tapi sekarang sudah makin membaik, demamnya sudah hilang," ujarnya. (ant)