19 Warga LP Perempuan di Bali Dirawat di RS akibat Minum Disinfektan

Ilustrasi suasana di beranda Instalasi Gawat Darurat RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.
Sumber :
  • ANTARA/Ayu Khania Pranisitha

VIVA – Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, Bali, merawat belasan warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang diduga meminum disinfektan yang dicampur dengan serbuk perasa minuman.
 
"Benar (diterima WBP LP Perempuan) dari kemarin sampai dengan hari ini (11/06) pukul 11.00 Wita ada 19 orang yang masuk IGD," kata Kepala Instalasi IGD RSUP Sanglah dr. I Made Mulyawan saat ditemui di kantornya, Jumat, 11 Juni 2021.
 
Ia mengatakan, rata-rata pasien yang diterima berusia 21-31 tahun dengan keluhan bervariasi mulai dari nyeri, kepala pusing, mual, sesak napas hingga lemah penglihatan.

7 Minuman Penurun Berat Badan yang Ampuh Jika Diminum di Pagi Hari

"Untuk menangani pasien yang terancam nyawanya atau hidupnya kami melakukan resusitasi stabilisasi kemudian pada kasus intoksikasi ini; kami juga lakukan cuci darah," katanya.
 
Ia mengatakan, pada Kamis, 10 Juni, ada satu pasien yang dinyatakan telah meninggal dunia, kemudian ada pasien yang menjalani cuci darah hingga rawat inap.
 
Pada pagi esok harinya ada 4 pasien dibawa ke RSUP Sanglah, hingga kini kondisi mereka stabil dan perlu observasi dan investigasi untuk mengetahui penyebab terjadinya intoksikasi. Pasien lainnya masih dalam perawatan di IGD.
 
Sebelumnya, Kepala Lapas Kelas IIA Denpasar Lili mengatakan ada delapan warga binaan yang dibawa ke RSUP Sanglah karena diduga meminum cairan disinfektan dicampur serbuk minuman.

Awalnya, satu orang WBP mengaku sakit perut sampai menunjukkan reaksi muntah-muntah. "Ngakunya maag tapi akhirnya mengaku kalau minum disinfektan, selanjutnya semuanya akhirnya ngaku minum itu," kata Lili.
 
Masing-masing petugas lapas masih mendampingi warga binaan yang dirawat di RSUP Sanglah. (ant)

Terinspirasi YouTube, Mantan Pegawai Honorer Sukses Bangun Bisnis Minuman Kekinian "Es Gak Beres"
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto

Menteri Imigrasi Agus Andrianto: Tak Ada Program 100 Hari

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto mengatakan kementerian yang dipimpinnya tidak memiliki program kerja 100 hari pertama. Hal itu ditegaskan Agus dalam r

img_title
VIVA.co.id
5 November 2024