Penjelasan BIN Soal Heboh Budi Gunawan Bertemu Habib Rizieq di Mekah
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
VIVA – Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), Budi Gunawan membantah kalau dirinya pernah bertemu dengan mantan petinggi Ormas Fron Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab di Mekah, Arab Saudi.Â
Hal itu diungkapkan oleh Juri Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto kepada VIVA di Jakarta, Jumat, 11 Juni 2021.Â
"Tentang isu pertemuan dengan Pak BG (Budi Gunawan) di Arab Saudi tidak pernah terjadi. Sedangkan mengenai pertemuan dengan Pak Tito selaku Kapolri pada waktu itu agar ditanyakan langsung kepada beliau," katannya.
Kemudian, kata dia, soal surat yang beredar belum pernah melihat sebelumnya. Selama ini MoU hanya dilakukan antar lembaga, bukan dengan perorangan. Pada setiap MoU biasanya dituangkan dalam surat dan kop suratnya berlogo instansi resmi.Â
"Karena saya belum pernah melihat maka belum bisa memberi konfirmasi. Di BIN sendiri tidak ada arsip surat dimaksud, biasanya jika ada MoU pasti ada arsip. Maka seyogyanya perihal surat tersebut ditanyakan otentikasinya ke MRS (Muhammad Rizieq Shihab)," katanya.
Baca juga:Â Wakil Wali Kota Tangsel Terkonfirmasi Positif COVID-19
"Karena ini sudah masuk di persidangan, maka jika surat tersebut ditunjukkan, hakim lah yang menilai keabsahan dan kebenaran surat itu secara hukum setelah ada uji forensik," tambahnya.
Eks Pentolan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab melalui pembacaan nota pembelaan atau pledoinya atas tuntutan jaksa dalam kasus swab test RS UMMI Bogor, Jawa Barat.
Rizieq mengatakan, tak lama berselang pada awal Juni 2017, ia kembali berkomunikasi dengan pejabat dalam negeri. Kala itu Rizieq bertemu secara tatap muka dengan Budi Gunawan di salah satu hotel di Kota Jeddah.
Hanya saja, Rizieq tak membeberkan secara detail mengenai isi pertemuannya dengan Budi Gunawan. Ia hanya menjelaskan, bahwa dari pertemuan tersebut menghasilkan sebuah kesepakatan.
"Hasil pertemuan tersebut sangat bagus, kita buat kesepakatan tertulis hitam di atas putih, yang ditandatangani oleh saya, dan Komandan Operasional BIN Mayjen TNI (Pur) Agus Soehartodi di hadapan Kepala BIN dan timnya, yang kemudian surat tersebut dibawa ke Jakarta dan dipersaksikan, serta ditandatangani juga oleh Ketua Umum MUI Pusat, KH Ma’ruf Amin, yang kini menjadi Wakil Presiden RI," katanya.
"Di antara isi kesepakatan tersebut adalah setop semua kasus hukum saya (Rizieq) dan kawan-kawan, sehingga tidak ada lagi fitnah kriminalisasi, dan sepakat mengedepankan dialog dari pada pengerahan massa. Serta siap mendukung semua kebijakan Pemerintahan Jokowi selama tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam dan konstitusi negara Indonesia," sambungnya.