Ibas Tuntaskan Studi Doktor IPB, Begini Rincian Isi Disertasinya
- YouTube
VIVA – Edhie Baskoro Yudhoyono atau akrab dipanggil Ibas hari ini tuntas menyelesaikan studi S3 program doktor Manajemen Bisnis IPB University, Bogor, Kamis 10 Juli 2021. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu mempresentasikan disertasi berjudul "Strategi Pembiayaan dan Investasi untuk Pengembangan Pariwisata Terpadu di Kawasan Pariwisata Labuan Bajo".
Sidang yang berlangsung dipimpin Wakil Rektor IPB University, Prof Dr Ir Dodik Ridho Nurrochmat yang mewakili Rektor Prof Arif Satria. Sidang diuji oleh Prof.Dr.Ir. Hermanto Siregar, M.Ec, sebagai ketua komisi pembimbing sekaligus ketua promosi dan anggota penguji Prof.Dr. Ir. Noer Azam Achsani, MS serta Dr. Tony Irawan, SE. Selain itu bertindak sebagai anggota komisi promosi di luar pembimbingan adalah Prof. Ir. Roy Sembel, M.B.A., Ph.D., CSA dan Dr.Ir Harianto MM.
Setelah diawali dengan profil promovendus Ibas di awal sidang oleh penguji, Ibas tak lama kemudian memaparkan desertasinya.
"Perkenankan saya Edhie Baskoro Yudhoyono mahasiswa DMB 12 IPB memaparkan hasil penelitian dengan judul 'Strategi Pembiayaan dan Investasi untuk Pengembangan Pariwisata Terpadu yang berkelanjutan dan Inklusif',"
Ibas menjelaskan, kawasan pariwisata Labuan Bajo merupakan destinasi pariwisata super prioritas yang memiliki keindahan alam budaya dan hospitality namun belum Sejahtera karena tingkat kemiskinan relatif tinggi income perkapita dan nilai relatif rendah serta pembiayaan dan investasi yang masih terbatas.
"Novelty penelitian ini adalah satu pemanfaatan data primer usaha pariwisata dalam pemetaan usaha untuk mendapat gambaran mengenai karakteristik usaha aspek finansial kemitraan dan organisasi serta adopsi teknologi dan kendala yang dihadapi mencakup aspek teknis ekonomi sosial dan lingkungan aspek inklusi keuangan kemitraan dan organisasi serta adopsi teknologi," kata Ibas, putra kedua Presiden ke-6 SBY itu.
Lanjut Ibas, hal meningkatkan pendapatan usaha di kawasan pariwisata Labuan Bajo dapat dicapai melalui peningkatan investasi tidak hanya pembiayaan pemerintah melalui APBN dan APBD namun juga strategi pembiayaan dan investasi yang sesuai untuk pengembangan pariwisata terpadu yang berkelanjutan dan inklusif.
Selain itu tujuan pertama pemetaan dan kendala usaha tujuan kedua analisis kinerja keuangan tujuan ketinggian determinan pendapatan usaha. Selanjutnya tujuan tempat estimasi dampak pariwisata terhadap perekonomian serta tujuan kelima strategi pembiayaan dan investasi dengan demikian strategi yang dihasilkan akan mendorong perkembangan masyarakat di kawasan karakteristik utama pelaku usaha
Kesimpulan penelitian Ibas adalah :
Pertama, usaha sebagian besar berskala mikro dikelola perorangan di bidang penyedia makanan dan minuman yang menghadapi kendala teknis ekonomi sosial dan lingkungan.
Kedua, kinerja keuangan perusahaan cukup baik namun peningkatan efisiensi pengelolaan aset lancar.
Ketiga, terdapat 13 determinan mendapatkan pendidikan bentuk jenis dan skala usaha, lokasi kemitraan, jarak tempat tinggal ke lokasi usaha, jumlah karyawan, besar modal awal sumber permodalan akses finansial, adopsi teknologi serta partisipasi dalam organisasi.
Keempat, peningkatan investasi paling signifikan dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan.
Kelima, pengembangan pariwisata dilakukan dengan melakukan mengedepankan aspek keterpaduan melalui kebijakan yang mengutamakan strategi peningkatan kualitas dan dengan prioritas pembiayaan yang bersumber dari investasi pemerintah.
"Sehingga menghasilkan strategi pembiayaan dan investasi yang sesuai untuk pariwisata terpadu yang berkelanjutan dan inklusif yang bersumber dari kolaborasi pemerintah swasta KPPU bank serta non-bank," kata dia.
"Sarannya adalah diperlukan penguatan big data, peningkatan kinerja finansial usaha, pembiayaan investasi yang lebih optimal, kebijakan yang terpadu berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan penelitian lanjutan bisa dilakukan dengan metode lain seperti SAM dan atau SNSE," sambung Ibas menjelaskan soal disertasinya.