Letjen Ganip Warsito ke Surabaya, Bahas Lonjakan COVID-19 di Bangkalan

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan beberapa pejabat lainnya membahas lonjakan kasus COVID-19 di Bangkala, Madura, dalam forum rapat di Surabaya, Senin malam, 7 Juni 2021.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Rapat koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur dan kabupaten/kota di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur di Surabaya, Senin malam, 7 Juni 2021. Segala hal terkait penanganan COVID-19 di Jawa Timur dibahas, terutama di Kabupaten Bangkalan, Madura.

Kutuk Aksi Carok di Madura, Ulama Bangkalan Desak Proses Hukum segera Dilakukan

Hadir dalam rapat itu Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito, Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Kepala Polda Inspektur Jenderal Polisi Nico Afinta, Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto, Asisten Operasi Panglima TNI, sejumlah pejabat utama Polda dan Kodam, serta beberapa bupati/wali kota di Jawa Timur.

Dari paparan Satgas COVID-19 dan Forkopimda Jawa Timur, Ganip Warsito menaruh perhatian pada meningkatnya kasus COVID-19 di Bangkalan. Ahli epidemiologi BNPB menyoroti kenaikan kasus di ujung barat Pulau Madura itu karena tidak diikuti dengan ketersedian BOR yang cukup.

Tragedi Carok Maut di Sampang, 3 Terduga Pelaku Sudah Ditangkap

"Pembelajaran dari lonjakan kasus di Kabupaten Kudus: apabila diantisipasi pada dua minggu sebelumnya, maka tidak terjadi lonjakan mencapai 2.000 kasus aktif," kata Ganip.

Namun, kepada wartawan ia menuturkan, berdasarkan informasi yang diterima dari bupati dan gubernur, kasus COVID-19 sudah mulai tertangani dengan baik. Seperti disediakannya rumah sakit darurat lapangan untuk menekan tingginya okupansi tempat tidur pasien di RSUD Bangkalan. “Kalau diukur dari persentase BOR (bed occupancy rate) cukup, langkah-langkah dari Pemprov untuk menyalurkan keterbatasan di sana," katanya.

Viral Aksi Pembacokan Sekelompok Orang di Sampang Madura Gegara Beda Pilihan Politik, Netizen: Pantas Dijuluki Meksiko

Ia meminta penanganan selanjutnya berjalan secara konsisten. "Konsisten dan meningkatkan jumlah pemeriksaan baik tracing maupun testing, dan pantau kedisiplinan protokol kesehatan dan pembatasan mobilitas penduduk serta diperlukan kolaborasi, koordinasi dan sinergitas antar-stake holder dalam menangani kasus COVID-19," ujarnya.

Secara umum, ia membeberkan bahwa ada sejumlah lonjakan kasus COVID-19 di Jawa Timur sudah bisa dikendalikan. "Secara konteks nasional untuk perkembangan COVID-19 tidak pada posisi teratas. Terkendali. Ada peningkatan tapi semua masih dapat ditangani dengan baik," katanya.

Khofifah menuturkan, pihaknya secara intensif terus berkoordinasi dengan Forkopimda dan pihak terkait untuk menangani COVID-19 di Bangkalan. "Kami Forkopimda bersama-sama melaksanakan antisipasi dengan penyekatan di Suramadu dan titik lainnya untuk mencegah penyebaran di daerah lain, serta pelaksanaan swab antigen masal maupun 3T," ujarnya.

Nico Afinta menambahkan, aparatnya melibatkan Polrestabes Surabaya, Polres Tanjung Perak, dan Polres Bangkalan dalam menyekat perbatasan Bangkalan dan Surabaya untuk mencegah penyebaran COVID-19. "Kita perlu bekerja sama dengan meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi di segala sektor lini,” katanya.

Tampilan layar perempuan berjilbab gegerkan gereja di Surabaya. Diduga ODGJ. (Istimewa)

ODGJ Berjilbab Bawa Pisau Gegerkan Gereja di Surabaya, Ini Fakta-faktanya

Seorang perempuan berjilbab dengan membawa sebilah pisau bikin geger jemaat salah satu gereja di Jalan Manukan Lor, Sambikerep, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024