Ketum MUI Jatim Sebut Ulama Inspirator Bung Karno Rumuskan Pancasila

Ketua NU Jatim, Hasan Mutawakkil Alallah, di Masjid Al Akbar Surabaya
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Ketua Umum (Ketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur Hasan Mutawakkil Alallah menyebutkan, ulama dan kiai adalah inspirator Soekarno alias Bung Karno dalam merumuskan Pancasila

Kata Gerindra soal Penghapusan Utang Petani-Nelayan

Karena itu, menurut dia, Pancasila tidak bertentangan nilai-nilai Islam. “Pak Karno menggali dari budaya bangsa tapi inspirasinya Hadratus Syaikh KH Hasyim Asyari dan Syaikh Kiai Abdul Wahab,” kata Mutawakkil sebagaimana dikutip dari akun Instagram resmi MUI Jatim, Selasa, 1 Juni 2021.

“Itu diakui oleh Bung Karno bahwa beliau mendapatkan inspirasi tentang fondasi negara ini dari kiai, kata Pak Karno. Saya cinta ke NU dan saya akan berangkat, akan datang ke muktamar walau pun saya harus merangkak dan merayap, karena kecintaan saya ke NU,” ujarnya menirukan Bung Karno.

Aktivitas Retno Marsudi Usai Tak Menjadi Menlu, Isi Seminar Bicara Pancasila Pemersatu Bangsa

Menurut Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo itu, Pancasila bukan agama tapi tidak bertentangan dengan agama. Bahkan, lanjut dia, poin-poin yang terkandung di dalam Pancasila mengandung nilai-nilai Islam.

Dua organisasi masyarakat berbasis Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, sejak lama menerima Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia. Di NU, keputusan itu dikukuhkan di Musyawarah Nasional Alim Ulama tahun 1983 di Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Kabupaten Situbondo.

Tindak Pidana Ideologi Negara dalam KUHP Dinilai Harus Diatur Lebih Lanjut, Ini Alasannya

Tokoh yang mengajukan Pancasila sebagai asas organisasi NU saat itu ialah Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi’iyah saat itu, As’ad Syamsul Arifin. Keputusan itu kemudian ditegaskan di Muktamar ke-27 NU setahun kemudian yang berlokasi di pesantren yang sama.

Warga menentukan pilihannya dalam Pilkada. (ilustrasi)

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan bahwa Pemerintah harus mengantisipasi penyebaran paham khilafah di tengah perhelatan Pilkada 2024.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024