12 Petugas RSUD Cilacap Dipastikan Negatif Varian Corona dari India

Seorang tenaga kesehatan yang terserang COVID-19 memasuki instalasi gawat darurat RS Priscilla Medical Center di Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa, 25 Mei 2021, untuk menjalani karantina.
Sumber :
  • ANTARA/Sumarwoto

VIVA – Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, memastikan bahwa 12 petugas kesehatan RSUD Cilacap yang diduga tertular virus dari awak kapal yang terserang COVID-19 tidak terinfeksi virus corona varian B1617.2 yang menyebar dari India.

CUV e: dan ICON e: Kalah, Motor Listrik Baru Honda di India Bisa Tempuh 100 Km

"Alhamdulillah, berdasarkan hasil pemeriksaan genome squencing yang dilakukan oleh Laboratorium Mikrobiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, para nakes RSUD Cilacap yang diduga terpapar anak buah kapal berkewarganegaraan Filipina bukan tertular varian India, melainkan varian lokal Indonesia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi di Cilacap, Senin, 31 Mei 2021.

"Berarti sejauh ini tidak ada transmisi lokal dari varian India yang menginfeksi para awak kapal tersebut, namun demikian kita tetap harus waspada," kata Pramesti.

Unik, Desa Ini Rayakan Tahun Baru dengan Saling Lempar Kotoran Sapi

Ia mengatakan bahwa Dinas Kesehatan sudah mengirimkan spesimen dari beberapa tenaga kesehatan lain ke laboratorium pemeriksaan dan masih menunggu hasilnya. Dia berharap semua hasilnya negatif.

Sebanyak 14 awak kapal MV Hilma Bulker berbendera Panama yang mengangkut gula rafinasi dari India terserang COVID-19 saat berada di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, untuk membongkar muatan.

Bertemu PM India Narendra Modi, Prabowo Cerita RI Kekurangan Tenaga Medis

Ke-14 awak kapal yang seluruhnya berkewarganegaraan Filipina itu selanjutnya menjalani perawatan di RSUD Cilacap dan satu orang di antaranya meninggal dunia.

Berdasarkan hasil pemeriksaan genom, virus corona yang menginfeksi awak kapal itu merupakan virus corona varian B1617 yang menyebar dari India.

Pemerintah Kabupaten Cilacap kemudian melacak, memeriksa, dan menangani petugas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Intan serta petugas RSUD Cilacap yang terlibat dalam penanganan kru kapal.

Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap telah melacak lebih dari 700 orang, termasuk 451 petugas RSUD Cilacap, 89 petugas puskesmas, dan 91 orang petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, di antara orang-orang yang menjadi sasaran pelacakan, ada 66 orang yang dikonfirmasi terserang COVID-19, termasuk 52 tenaga kesehatan yang diduga tertular langsung dari awak kapal dan 12 anggota keluarga dari tenaga kesehatan.

"Berdasarkan data, yang sudah dinyatakan sembuh sebanyak 23 orang, yang baru sekali dinyatakan negatif dan masih menunggu satu kali pemeriksaan lagi ada 11 orang, terus yang masih aktif (terinfeksi) 18 orang," kata Pramesti.

"Jadi angkanya untuk tenaga kesehatan yang diduga tertular langsung dari ABK (anak buah kapal) sebanyak 52 orang," ia menambahkan.

??????Menurut dia, jumlah awak kapal yang masih menjalani perawatan di RSUD Cilacap sebanyak 6 orang. Awak awak kapal yang sudah sembuh berada di hotel untuk menunggu waktu pemulangan ke negara asal. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya