Ingatkan Partai Bukan Milik Pribadi, Megawati: Aset Jangan Dijual

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Sumber :
  • Repro youtube PDI Perjuangan.

VIVA – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada seluruh jajaran petugas dan anggota partainya bahwa partai bukanlah milik pribadi. Dia menekankan seluruh aset PDIP adalah milik partai.

Salam Megawati dan Puan untuk Prabowo Lewat Azwar Anas

Hal itu dia utarakan saat meresmikan 25 kantor partai baru di tingkat Dewan Pengurus Daerah (DPD) dan Dewan Pengurus Cabang (DPC) se-Indonesia sekaligus penandatanganan prasastinya secara virtual, Minggu, 30 Mei 2021.

"Bahwa partai tidak boleh milik pribadi meskipun orang itu anggota PDIP tapi mesti miliki partai, tidak ada lagi aset partai diperjual belikan untuk masing-masing pribadi," tegas dia.

Rano Karno Ungkap Perbincangan dengan Megawati Tentang Masa Depan Jakarta Usai Tak Jadi Ibu Kota

Dia mengaku, dengan adanya tambahan aset-aset partai tersebut, termasuk sekolah partai di Jawa Timur dan patung Bung Karno di Yogyakarta maupun di Palu, tidak ada satupun yang diizinkannya terbangun atas nama pribadi.

"Supaya diketahui kantor-kantor ini tidak saya izinkan menjadi milik pribadi seseorang baik di anggota PDIP. Kantor partai ini harus menjadi aset partai, jadi semuanya adalah atas nama DPP partai," tuturnya.

PDIP Pilih Usung Hasto dan Waketum KADIN di Pilkada Yogyakarta

Mega menekankan, ketetapan ini harus diingatkan karena belajar dari pengalaman partai yang didirikan bapaknya, Soekarno, yakni Partai Nasional Indonesia (PNI), banyak aset-aset partai yang sudah tidak lagi diketahui dokumennya.

"Waktu saya jadi ketua umum, saya lalu bertanya ya tentu saya waktu itu berpikir oh iya ya pasti ada aset partai itu termasuk PNI dan apa yang terjadi setelah tanya kiri tanya kanan tidak ada lagi jejak-jejaknya sebagai hak milik partai," ucap Mega.

Karena aset-aset tersebut dimintanya hanya dimiliki atas nama partai, maka sebagai konsekuensinya aset-aset tersebut tidak bisa sembarangan diperjual belikan. Aset itu bisa dijual belikan hanya dengan cara melalui kongres.

"Harus di masukkan dalam agenda kongres partai, kongreslah yang akan menentukan untuk apa kamu menjual, oh karena ada tanah yang bagus, jadi kalau ini dijual nanti saya akan beli tanah yang lebih luas, lebih lebar, lebih baik, oke tapi etap sebagai aset partai," katanya.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin

Ma’ruf Amin: Ekonomi Syariah Topang 23 Persen Ekonomi Nasional

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebut, sektor keuangan syariah telah menopang 23 persen dari perekonomian nasional.

img_title
VIVA.co.id
3 September 2024